News
Rabu, 27 Agustus 2014 - 14:45 WIB

GUNUNG SLAMET SIAGA : Hari Ini, Gunung Slamet Mengalami Gempa Tremor Terlama

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Slamet (Dok/JIBI/Antara)

Solopos.com, PURWOKERTO – Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Rabu (27/8/2014), mengalami gempa tremor menerus terlama sejak status Siaga ditetapkan pada April dan Agustus 2014.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, terekam adanya gempa tremor menerus pada pukul 00.00 WIB-06.00 WIB atau selama enam jam.

Advertisement

Saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono mengakui jika gempa tremor yang terekam hari ini merupakan yang terlama terjadi di Gunung Slamet selama status Siaga pada April maupun Agustus.

“Ya betul [gempa tremor terlama]. Mudah-mudahan aktivitasnya tetap sama, energinya hanya untuk embusan asap dan untuk lontaran material pijar saja,” kata dia.

Lebih lanjut, Surono mengatakan selain terjadi gempa tremor menerus pada pukul 00.00-06.00 WIB, selama periode pengamatan itu juga terekam 26 kali gempa letusan, teramati 73 kali sinar api setinggi 50-300 meter, serta terdengar empat kali suara gemuruh dan tiga kali suara dentuman.

Advertisement

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kata dia, dapat disimpulkan bahwa status Gunung Slamet tetap Siaga dan masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak gunung tertinggi di Jateng itu.

Sebelumnya, Surono mengatakan bahwa aktivitas Gunung Slamet masih tinggi yang terlihat dari masih banyaknya gempa yang terekam dan terekamnya tremor dalam beberapa hari terakhir.

“Tremor dan gempa merupakan cara gunung api himpun energi,” katanya.

Advertisement

Selain itu, kata dia, lontaran material pijar maupun embusan asap yang tingginya kadang mencapai 400-800 meter berpotensi menyebabkan terjadinya hujan abu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif