Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL : Akhir-akhir ini, pemberitaan mengenai serangan ubur-ubur physalis atau biasa disebut impes masih sering didengar. Namun, apa sih sebenarnya impes itu? Bagaimana ciri-ciri dan tips mengatasi biota laut ini?
Wakil Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi II Sukamto menambahkan ubur-ubur physalis ini sering muncul pada Juni hingga September. Secara fisik, hewan berwarna biru ini mengapung di permukaan air dan mempunyai tentakel atau kaki yang menjuntai. Tentakel ini memiliki sel penyengat nematocyst yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa sekaligus menjadi sistem pertahanan diri dari predator.
Pada saat tentakel ubur-ubur physalis mengenai kulit, sel penyengat nematocyst akan menerobos ke dalam kulit yang menyebabkan rasa sakit seperti terbakar. Pada kondisi tertentu korban akan mengalami sesak napas.
Jika terpapar impes, hendaknya tetap berusaha tenang. Lokasi terkena impes kemudian dibasuh dengan air laut untuk menghilangan sisa tentakel. Kemudian dibasuh dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Setelah itu segeralah pergi mencari pertolongan untuk mendapatkan penanganan medis. (Baca Juga : Ini Kebiasan ‘Kapal Perang Portugis’ di Tengah Samudra )