Young
Selasa, 26 Agustus 2014 - 22:30 WIB

STUDI LUAR NEGERI : Dubes Rusia Berharap Makin Banyak Pelajar Indonesia Pilih Rusia untuk Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Studi Luar Negeri - valdaiclub.com

Ilustrasi Studi Luar Negeri – valdaiclub.com

Solopos.com, JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengharapkan jumlah pelajar Rusia yang belajar di Indonesia meningkat demi meningkatkan hubungan kedua negara.
Advertisement

“Saat ini jumlah pelajar Rusia yang belajar ke Indonesia sekitar 30-40 oramg, kebanyakan dari mereka mempelajari bahasa dan budaya Indonesia. Saya harap minat pelajar Rusia dapat semakin meningkat,” kata Dubes Galuzin di kediamannya di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Menurut Galuzin, sebaliknya pemerintah Rusia telah memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia untuk dapat belajar di universitas-universitas Rusia. Pemerintah Rusia hingga saat ini telah menyediakan sebanyak 70 beasiswa setiap tahun untuk pelajar Indonesia yang berminat. Galuzin menambahkan bahwa minat pelajar Indonesia yang ingin belajar ke Rusia sangat tinggi, yang terlihat dari banyaknya jumlah pelamar beasiswa yang meningkat setiap tahun.

“Sekitar 150 pelajar Indonesia saat ini sedang menempuh masa studi mereka di beberapa universitas terbaik Rusia seperti Moscow State University, St Petersburg State University, National Research University Higher School of Economics atau Petrozavodsk State University,” tambah Galuzin Pelajar Indonesia yang belajar di Rusia kebanyakan mengambil jurusan teknologi, konstruksi, kebudayaan dan lain sebagainya, kata Galuzin.

Advertisement

Sebelumnya, tiga perguruan tinggi terbaik di provinsi Rostov di Don, Rusia menyatakan kesiapan mereka untuk menerima mahasiswa Indonesia yang ingin belajar dan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa kerja sama di bidang pendidikan menjadi salah satu program penting yang ditandatangani oleh Presiden Rusia dan Indonesia pada 2003. Pengembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan di masa depan akan membutuhkan ahli yang menguasai bahasa Rusia dan budaya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif