Jogja
Selasa, 26 Agustus 2014 - 15:20 WIB

Perampok yang Beraksi dengan Alat Setrum Berhasil Ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perampokan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN – Tiga kawanan perampok jalanan yang meresahkan pengguna jalan di wilayah Sleman berhasil ditangkap Satreskrim Polres Sleman pekan lalu. Pelakunya merupakan orang lokal yang terkenal kejam dan kerap beraksi dengan melukai korbannya.

Ketiga pelaku adalah Wahyu Roma Setiawan, 18, alias Gendon asal Tambak Bayan RT 07 Caturtunggal, Depok;  Muhammad Sofyan, 22, alias Kancil yang juga berasal dari RT 05 RW 02 Tambak Bayan IV Caturtunggal, Depok. Serta Muhammad Arisna alias Andong, 25, warga Sembung, Desa Sukoharjo, Ngaglik.

Advertisement

Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin menjelaskan ketiga tersangka merupakan kawanan yang kerap meresahkan masyarakat. Pelaku juga membawa alat tongkat setrum untuk melumpuhkan korban saat beraksi di Jombor. Cara itu pernah dilakukan tersangka Wahyu dan Sofyan.  Saat beraksi di Jombor, Mlati mereka menyetrum korban hingga tak berdaya. Kemudian membawa kabur motor Mio Soul milik korban.

Jika tidak membawa alat setrum, para pelaku kadang menggunakan alat seadanya saat melihat ada sasaran. Seperti yang dilakukan Sofyan dan Arisna dalam aksi perampokan di Maguwoharjo, Depok. Menggunakan batu bata tersangka memukul kepala korban wanita saat berhenti di pinggir jalan. Korban terkapar lalu membawa kabur motor berikut ponselnya.

“Tidak hanya motor, barang berharga lainnya juga dibawa pelaku. Hal lain yang jadi perhatian kami adalah sebelum beraksi mereka mabuk miras duluan,” terang Ihsan, Senin (25/8/214).

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Alaal Prasetyo menambahkan para tersangka ditangkap secara berurutan. Mulai dari Arisna yang dibekuk di wilayah Dawukan, Berbah. Kemudian Sofyan ditangkap di rumahnya Tambak Bayan terakhir tersangka Wahyu diringkus saat jalan-jalan di kawasan Jalan Solo Caturtunggal, Depok.

“Mereka sudah menjual hasil curiannya. Kalau sepeda motor ada yang dijual sekitar Rp3 juta,” imbuhnya.

Para tersangka tergolong nekat, karena saat beraksi tidak mengenal waktu dan situasi.

Advertisement

“Jam 10 malam, itu tergolong masih ramai, Jombor, Maguwo. Aksinya selalu ganti pasangan. Mereka menyasar di jalanan. Ada cewek yang lagi telpon di pinggir jalan langsung dihantam batu bata. Kami berusaha mengembangkan untuk mengungkap pelaku lain,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif