Soloraya
Selasa, 26 Agustus 2014 - 01:30 WIB

PEMBUNUHAN MAHASISWA UNISRI : Danang Terbunuh Sehari Sebelum Seminar Proposal

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi celurit (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Danang Rusbyantoro, 24, yang terbunuh dengan luka bacok di sekujur tubuhnya setelah dianiaya dua warga Kadipiro, Solo, Minggu (24/8/2014) pagi, pernah aktif pada kegiatan pencak silat di salah satu perguruan silat di Sragen. Mahasiswa Semester IX Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo itu mestinya seminar proposal, Senin (26/8/2014).

Kisah tragis tentang latar belakang kehidupan Danang itu diucapkan Bambang, ayahandanya kala dijumpai wartawan, Senin. Seperti diberitakan Solopos.com, Danang terbunuh dengan luka bacok di sekujur tubuhnya, tak jauh dari rumah indekosnya di Jl. Kalingga Utara, Kampung Kadipiro, RT 008/RW 004, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Advertisement

Warga Gumantar RT 008/RW 004, Pelemgadung, Karangmalang, Sragen itu ditemukan warga tersungkur di tanah dengan dua luka bacok di punggung, satu luka bacok di kepala, dan dua luka tusuk di dada. Nyawanya melayang, diduga karena kehabisan darah. Ia bersama teman karibnya, Arga Ganendra Patra Mahadi, 24, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jogja, dianiaya dua warga Kadipiro. Arga Ganendra juga terluka parah, tangannya hampir putus diduga akibat ditebas senjata tajam.

Padahal, kata Bambang, selama ini putranya yang lahir pada 25 November 1991 itu tak pernah bercerita jika memiliki permasalahan dengan orang lain. Mahasiswa Unisri Solo itu dikenal cukup pendiam oleh pihak keluarga.

Ia memang pernah aktif pada kegiatan pencak silat di salah satu perguruan silat di Sragen, namun sejak kuliah tak lagi aktif berlatih. “Saat SMA itu aktif pencak silat. Teman-temannya pencak silat pernah berlatih di rumah. Katanya kalau tidak dilatih Danang belum marem. Tetapi, semenjak kuliah katanya sudah tidak aktif lagi,” urai dia.

Advertisement

Dia menambahkan selama ini putranya dikenal akrab dengan Arga Ganendra Patra Mahadi, 24, yang menjadi korban selamat saat penganiayaan terjadi. “Sejak dulu sudah kelet. Terkadang Danang menginap di tempat indekos Patra di Jogja, kadang Patra yang menginap di tempat indekos Danang di Solo. Dia sering pamit kalau mau pergi ke Solo,” tutur dia.

Terkait cita-cita Danang, Bambang mengungkapkan putranya hanya memiliki keinginan untuk cepat lulus lantaran saat ini sudah memasuki semester IX. “Tidak punya cita-cita apa-apa. Hanya ingin cepat lulus dan langsung bekerja. Rencananya hari ini [Senin] mau seminar proposal,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif