News
Selasa, 26 Agustus 2014 - 13:01 WIB

ISRAEL SERANG GAZA : Ice Bucket Challenge Versi Gaza: Bukan Pakai Air, Tapi Serpihan Bangunan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi rubble bucket challenge (Courtesy Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah mencuatnya popularitas tantangan ember es (ice bucket challenge) dalam mengumpulkan dana untuk penderita penyakit amytrophic lateral sklerosis (ALS), rakyat di Gaza melakukan hal serupa tapi tak sama.

Dalam satu kampanye untuk pengumpulan dana, sejumlah warga Palestina menggelar apa yang disebut dengan rubble bucket challenge. Apa maksudnya?

Advertisement

Bedanya, kalau ice bucket challenge merupakan aksi menyiramkan air dingin ke bagian tubuh, rubble bucket challenge dilakukan dengan menggunakan serpihan bangunan (rubble) yang dicampur pasir. Aksi ini berupaya menarik perhatian, bukan hanya simpati atas hancurnya sebagian besar bangunan di Gaza, tapi juga kekurangan air bersih yang mereka alami.

Aksi pengumpulan dana tersebut dilakukan untuk membantu mereka yang menjadi korban atas serangan udara Israel. Termasuk di antaranya para korban yang tewas dan yang terusir dari tempat tinggal mereka akibat gempuran bom Israel.

Di laman Facebook mereka, para pendiri gerakan Rubble Bucket Challenge menulis “Ini merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran mengenai perang di Gaza yang mengakibatkan banyak warga dibom saat berada di rumah mereka.”

Advertisement

“Semua orang diminta untuk mengikuti tantangan ini,” menurut salah satu status mereka di jejaring sosial tersebut. Akibatnya, mulai banyak di antara simpatisan Palestina yang mengunggah videonya lewat media internet.

Di Youtube, video tentang aksi rubble bucket challenge ini juga banyak beredar. Salah satu akun di Youtube, Team Palestina, mengunggah video yang menggambarkan pria setengah baya melakukan aksi ini. Sebelum beraksi, pria yang tak menyebutkan nama ini mengatakan dirinya ingin dunia bersimpati dengan aksi ini.

“Halo, saya menyukai ide aksi ice bucket challenge. Kami mencari ember air, tapi bagi kami air terlalu penting untuk sekadar diguyurkan di atas kepala. Jika air tersedia pun tidak bisa membekukan kepala kami. Maka dalam versi orang Palestina, kami melihat sekeliling, kami menemukan apa yang Anda lihat [bangunan yang hancur],” kata pria itu dalam bahasa Arab.

Advertisement

Setelah itu seseorang mengambil ember berisi serpihan bangunan dan mengguyurkannya ke kepala pria itu sehingga membuatnya sangat kotor. “Tapi kalau kami pulang, kami tidak punya air untuk membersihkan diri. Jadi kalau lain kali kalian melihat saya berdebu, maafkan saya,” selorohnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif