Lifestyle
Senin, 25 Agustus 2014 - 05:31 WIB

TIPS ASUH ANAK : Tanamkan Sikap Hemat, Ajak Anak Gemar Menabung

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Luluk, 32, asal Ketelan, mengajari putri keduanya Kayla, 2, memasukkan uang dalam celengan. Membiasakan sang buah hati menabung menjadi salah satu cara agar anak tidak boros dalam menggunakan uang. (Aeranie Nur Hafnie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sikap hidup hemat adalah kunci sukses hidup secara finansial pada masa depan. Sikap hidup hemat itu harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, namun mendidik anak untuk tidak boros menggunakan uang bukanlah hal gampang. Untuk itu, orang tua bisa membiasakan buah hati mereka agar tidak menghambur-hamburkan uang melalui hal-hal sederhana sejak anak berusia dini.

Pemerhati anak, Evy Sofia S.Psi, Msi, mengatakan anak bisa diajarkan mengenai nilai uang sejak pra-sekolah. “Tentu saja mengajarinya dengan cara sederhana. Mereka diajarkan berhitung sederhana, saya yakin mereka bisa melakukan itu,” ujar Evy kepada Koran O (Grup Solopos), Senin (18/8/2014).

Advertisement

Evy mencontohkan saat berbelanja ibu bisa mengajak anak dan mengenalkan secara informal barang-barang dan harganya. Setelah itu anak dilatih mengambil barang lalu membayar sendiri di kasih namun dengan catatan harus di bawah pengawasan orang tua.

Evy yang juga guru bimbingan konseling di SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru tersebut menambahkan cara lainnya mendidik anak agar tidak boros adalah lewat sistem celengan. Dia mencontohkan ketika anak memiliki keinginan seharusnya orang tuanya tidak serta memenuhi keinginan sang anak.

Orang tua bisa mengajarkan anak agar mengumpulkan uang yang dimilikinya untuk membeli suatu barang yang mereka inginkan. “Walaupun nantinya orang tua harus nombok, tapi itu tidak masalah karena yang terpenting adalah anak telah berusaha mengumpulkan uang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya tersebut,” jelas Evy.

Advertisement

Bagi anak yang usianya sekitar sembilan tahun anak sudah bisa diajari menabung dengan jumlah nominal tertentu. Namun Evy menyarankan nominal yang dipatok jangan terlalu besar mengingat anak jarang memegang uang dengan jumlah besar. “Kalau nominal yang dipatok terlalu besar nanti malah tidak tercapai tujuannya menabung,” kata dia.

Menurut Evy cara paling efektif menabung adalah dengan menyisihkan uang di muka bukan di belakang. Misalnya anak mendapatkan uang saku Rp10.000 setiap hari maka dia bisa menyisihkan Rp2.000 di depan untuk ditabung. “Kalau menabung dengan sisa uang saku belum tentu bisa karena yang namanya sisa kan kalau ada ya ditabung kalau tidak ada berarti tidak ada uang untuk ditabung,” kata dia.

Membiasakan mengumpulkan uang saku jika ingin membeli suatu barang tertentu diterapkan Muryati Wjaya, 38, asal Sondakan, terhadap keempat anaknya Denis, 13; Primasta, 11; Arya, 7; Sheresya, 4. “Kalau anak minta mainan yang harganya mahal, saya mengajari anak untuk mengumpulkan uang sakunya terlebih dahulu. Kalau sudah cukup bisa digunakan untuk membeli mainan yang diinginkannya tersebut,” ujar Muryati.

Advertisement

Menurut Muryati sangat penting mengajarkan anak untuk tidak boros. “Hal ini sangat berguna bagi anak karena kelak ketika mereka sudah besar mereka akan pandai mengendalikan pengeluaran,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif