News
Senin, 25 Agustus 2014 - 21:08 WIB

NARKOBA SOLO : BNN Jateng : Ada Kampung Narkoba di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi antinarkoba (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SRAGEN – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah mensinyalir keberadaan kampung narkoba di wilayah Solo. Hal itu berdasarkan informasi dari aparat Polresta Solo.

Pernyataan itu disampaikan Kepala BNN Provinsi Jateng, Kombespol Soetarmono, saat ditemui wartawan seusai sosialisasi Pencegahan Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi Guru BK SMP/SMA se-Sragen, di Aula Sukowati Setda Sragen, Senin (25/8/201.

Advertisement

Dia menjelaskan di kampung tersebut banyak terdapat pengguna serta pengedar narkoba. “Ada informasi dari Polresta Solo. Jadi, satu kampung para pengedar dan pengguna berkumpul. Seperti di Kampung Ambon,” jelas dia.

Soetarmono menegaskan saat ini pihaknya masih mendalami informasi tersebut. “Saat ini masih kami dalam. Untuk sudah berapa lama ada, masih kami dalami,” terang dia.

Pada bagian lain, Soetarmono menjelaskan angka pengguna narkoba di Jateng periode 2008-2011 menurun. Disampaikannya, pengguna narkoba di Jateng pada 2008 tercatat sebanyak 493.533 jiwa atau 2,11% dari total jumlah penduduk saat ini.

Advertisement

Angka itu menurun berdasarkan survei yang dilakukan BNN yang mencatat angka pengguna narkoba di Jateng pada 2011 sekitar 444.157 jiwa atau sekitar 1,9% dari jumlah penduduk. Pihaknya berharap penurunan tersebut terus terjadi setiap tahunnya.

“Untuk terakhir saya belum meminta data ke BNN seperti apa,” ungkapnya.

Secara nasional, jelas dia, pengguna narkoba didominasi para pekerja sekitar 70%. Sementara, untuk pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa sekitar 22%.

Advertisement

“Kontribusi terbanyak penyalahguna narkoba berada di pekerja. Karena secara finansial mereka sudah punya uang untuk membeli narkoba, bisa disebabkan tekanan pekerjaan, menggunakan narkoba untuk doping atau bisa menggunakan narkoba sejak sekolah,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif