SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengetahui DIY bakal dijadikan objek uji coba penerapan Mapel tentang keris. Mapel tentang keris nantinya ada pada tingkatan pendidikan SD hingga SMA. Hanya saja, Aji menegaskan belum diajak berkomunikasi lebih lanjut mengenai rencana ke depan konsep tersebut akan dimodel seperti apa.
“Belum ada komunikasi lanjutan. Pusat dulu hanya memberi tahu Jogja akan jadi objek uji coba penerapan Mapel tentang keris. Selebihnya tidak ada informasi lagi,” paparnya.
Aji tidak memungkiri, penerapan Mapel keris bakal menemui kendala karena tidak semua guru memahami pengetahuan mengenai perkerisan. Kendati begitu dia tetap meyakini apabila sudah resmi jadi bagian kurikulum nantinya akan ada persiapan sebagai bekal para guru menyampaikan materi.
“Nantinya kan Mapel itu masuk dalam muatan lokal wajib. Masing-masing guru kan sudah memiliki kemampuan dalam menyampaikan pembelajaran, tinggal diberikan pendalaman materi keris lewat pelatihan-pelatihan sebelum diaplikasikan,” tandasnya.
Mengenai dipilihnya DIY sebagai objek uji coba, Aji menduga karena faktor kedekatan dengan wujud seni budaya keris. Selama ini, lanjut dia, keris diidentikkan dengan Solo maupun Jogja. Namun keris dalam perkembangannya keris menjadi wujud karya cipta nasional karena hampir semua daerah punya keris. Cuma karakter, bentuk dan fungsi keris berbeda-beda antara daerah satu dengan lainnya.
Lebih-lebih setelah Unesco mengakui keris sebagai wujud seni bernilai tinggi, pentingnya mempertahankannya menjadi suatu keharusan. Wacananya jika Mapel keris sukses diujicobaan di DIY, maka akan diterapkan pula jadi muatan lokal wajib bagi sekolah-sekolah di daerah lain.