News
Senin, 25 Agustus 2014 - 17:30 WIB

KASUS ANAS : Nazaruddin Sebut Anas Perintahkan Bakar Bukti

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anas Urbaningrum (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Terdakwa Anas Urbaningrum diakui pernah memberikan perintah kepada mantan? Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, untuk membakar beberapa barang bukti keuangan. Hal itu terjadi setelah ?Mindo Rosalina Manulang (Rosa) ditangkap tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Penegasan tersebut disampaikan M. Nazaruddin saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta, Senin (25/8/2014). ?”Habis kongres Demokrat, iya [diperintahkan bakar]. Mas Anas [Urbaningrum] bilang, hapus semua data,” tuturnya.
Menanggapi pernyataan Nazaruddin tersebut, Anas Urbaningrum membantah bahwa dirinya memerintahkan Nazaruddin untuk membakar beberapa barang bukti keuangan di DPP dan Fraksi Partai Demokrat. Anas menuding bahwa Nazaruddin seringkali memberikan pernyataan yang tidak benar. “Makanya bahwa Nazar itu tukang dusta bin bohong,?” tutur Anas.
?Menurut Anas, dari berbagai pernyataan Nazaruddin selama memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta hari ini, dapat disimpulkan bahwa Nazaruddin seringkali memberikan pernyataan bohong dalam persidangan.
“Begini lho, kalau rekan-rekan mengikuti pertanyaan hakim itu sudah bisa membaca apa maknanya saya yang tidak mengerti hukum saja bisa membaca apa maknanya,” tukas Anas.
Sebelumnya, dalam kesaksiannya, M. Nazaruddin, banyak mengungkapkan peran Anas Urbaningrum dalam berbagai kasus. Namun hakim mewanti-wanti kepada Nazar agar tidak berbohong dalam memberi keterangan. “Kalau bohong, hidung saudara semakin panjang,” kata Ketua Majelis Haswandi. “Panjang kayak pinokio,” lanjut Haswandi lagi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (25/8/2014), dikutip Detik.

Sejumlah nama-nama petinggi Partai Demokrat dan orang-orang di sekitar Presiden SBY berulang kali disebut Nazaruddin. Mulai nama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, hingga Ketua DPR Marzukie Alie. Berulang kali juga jaksa dan majelis hakim terus mengkritisi keterangan Nazaruddin.

Namun Nazaruddin terus menegaskan seluruh keterangan yang disampaikan adalah benar. Nazaruddin membantah jika kesaksiannya hanya untuk menyeret sejumlah pihak saja. Sebelumnya, Nazaruddin telah menceritakan adanya bom saat kongres di Partai Demokrat. Bom yang dimaksud adalah gelontoran uang. “Bom itu maksudnya uang, waktu putaran satu ke dua, uang yang diputar USD2 juta,” kata Nazar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif