Soloraya
Minggu, 24 Agustus 2014 - 15:30 WIB

PENGELOLAAN TSTJ SOLO : PT Ancol Serius Garap Taman Satwa Taru Jurug

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seekor orang utan bermain di danau yang airnya penuh sampah plastik di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Selasa (24/6/2014). Kondisi air yang tidak higienis dapat mempengaruhi kesehatan hewan yang menghuni kebun binatang tersebut. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solos)

Solopos.com, SOLO — PT Pembangunan Jaya Ancol Indonesia serius berinvestasi dan menjajaki kerja sama terkait revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi TSTJ ini mencapai Rp76 miliar lebih.

Direktur TSTJ Lilik Kristianto ketika dijumpai Solopos.com, Minggu (24/8/2014), mengklaim ada satu investor besar yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Indonesia yang serius menjajaki kerja sama untuk pengelolaan TSTJ. Keseriusan ini, lanjut Lilik, diwujudkan dengan telah disusunnya masterplan usulan pengelolaan TSTJ. Namun, Lilik mengatakan penetapan siapa pemenang dalam pengelola TSTJ harus dilakukan melalui proses lelang.

Advertisement

“Panitia lelang sudah kami bentuk. Mudah-mudahan tahun ini lelang investor TSTJ sudah final, meski Ancol yang paling serius jajaki itu. Tapi tetap siapa nanti yang garap ya pemenang lelang,” ujarnya.

Lilik Kristianto mengatakan akan mengundang calon investor lainnya yang juga berminat untuk berinvestasi dalam pengelolaan TSTJ. Lilik menuturkan dibutuhkan dana besar untuk merevitalisasi TSTJ. Setidaknya dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi TSTJ menelan  anggaran hingga Rp 76 miliar.

Dana itu hanya merevitalisasi TSTJ dan tidak mencangkup penataan kawasan Sungai Bengawan Solo yang berada di sekitar TSTJ. Sementara itu, Lilik menambahkan Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ tidak memiliki dana cukup besar untuk merealisasikan revitalisasi tersebut. “Kami harus ajak investor untuk berinvestasi mewujudkan revitalisasi TSTJ. Nah sekarang memang baru ada Ancol yang berminat, tapi nanti kami akan undang yang lain untuk ikut lelang,” katanya.

Advertisement

Lilik Kristianto mengatakan segera merealisasikan revitalisasi TSTJ. TSTJ, lanjutnya, telah menyusun master plan berupa Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKPLK) yang berlaku 30 tahun, yakni terhitung dari tahun 2013 sampai 2043. Namun, Lilik menuturkan pelaksanaan kegiatan di breakdown dalam lima tahun tahunan. “RKPLK ini masih menunggu pengesahan Kemenhut saja,” ujarnya.

Diterangkan Lilik Kristianto, dalam RKPLK ada program revitalisasi yang arahnya dibagi dua zonasi, yakni zona pelayanan depan dan konservasi serta zona komersil rekreasi. Lebih lanjut Lilik menerangkan zona konservasi meliputi perbaikan kandang, klinik, pakan, biaya obat, dan lain sebagainya. Sedangkan area pelayanan depan meliputi gerbang pintu masuk, tempat parkir, penataan telaga atau pulau serta penataan pedagang. Saat ini total satwa TSTJ mencapai 295-an.

“Untuk mewujudkan butuh dana besar, butuh perbaikan kandang dan satwa koleksi lima tahun dan pengembangannya. Jadi butuh investor, dan sekarang dalam proses lelang,” terangnya.

Advertisement

Salah satu pengunjung TSTJ dari Karanganyar, Endah P., berharap TSTJ bisa dibenahi secara menyeluruh. Menurutnya, kondisi TSTJ saat ini perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh. Dengan perbaikan ini nanti diharapkan mampu meningkatkan daya tarik pengunjung datang ke kebun binatang tersebut. “Harus diperbanyak permainan untuk anak-anaknya. Sekarang masih minim,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif