Jogja
Minggu, 24 Agustus 2014 - 12:20 WIB

PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI : Pasokan Premium Terlambat, SPBU di Bantul 'Diserbu' Pembeli dan Pengecer

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antrean panjang pembeli premium di sejumlah SPBU di Bantul terjadi sejak pagi hingga sore, Sabtu (23/8/2014). Dalam beberapa hari terakhir Pertamina mengurangi pasokan jatah BBM ke seluruh SPBU di Bantul menyebabkan antrean panjang pembeli dan habisnya premium di tingkat eceran. (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Harianjogja.com, BANTUL – Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dari Pertamina yang terlambat membuat sejumlah pengecer tidak dapat melayani kebutuhan masyarakat umum di sejumlah wilayah di Bantul. Akibatnya sejumlah SPBU di Bantul diserbu pembeli dan terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah titik di Bantul, Sabtu (23/8/2014).

Sejumlah SPBU yang paling diserbu pembeli adalah SPBU terletak dilokasi strategis jalur utama di Bantul seperti Jetis dan Pleret jalan Imogiri, Sewon yakni Jalan Bantul, dan juga SPBU kawasan perempatan Goze Bantul. Sejak sekitar pukul 09.00 wib ketiga SPBU ini sudah banyak antrian panjang sepeda motor termasuk kendaraan pribadi.

Advertisement

“Saya tadi sudah di SPBU utara pasar Imogiri. Sana antrian panjang pindah sini, ternyata juga sama-sama antrean panjang,” ujar Wanto pegawai swasta asal Patalan Jetis kepada Harianjogja.com.

Sukirno salah satu pengecer premium bersubsidi juga mengaku kesal karena tidak dapat kulakan lantaran stok BBM dari SPBU telah habis. Sukirno tidak mendapatkan jawaban yang jelas kapan pengiriman BBM dari Pertamina akan normal lagi. Sukirno sendiri sudah sejak pagi sekitar pukul 05.00 wib ke SPBU di Jalan Parangtritis dijawab petugas stok BBM sudah habis.

Biasanya para pengecer premium di Bantul setiap harinya mendapatkan jatah beli hanya 20 liter. Sistem pelayanan pengecer berlakukan kartu pengendali oleh masing-masing SPBU sehingga tidak bisa kulakan di beberapa SPBU. Langkah ini dilakukan SPBU atas kerjasama dengan Disperndakop Bantul sebagai bentuk pelayanan yang adil bagi pengecer dan mengantisipasi penimbunan.

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pemkab Bantul Sulistiyana mengakui ada keterlambatan pengiriman Delivery Order(DO) dari beberapa SPBU ke Pertamina. Akibatnya pasokan BBM untuk konsumsi masyarakat Bantul mengalami keterlambatan.

“Kalau SPBU pinggiran masih normal. SPBU di jalur utama saja yang padat dan antrean. Semoga ini tidak lama dan akan kembali normal lagi seperti biasa dengan jatah kuota normal dari pertamina,”jelasnya.

Ia menambahkan untuk bbm jenis pertamax tidak terjadi antrean. Ia menyarankan masyarakat yang ingin lebih cepat bisa meminta pertamax yang kualitiasnya lebih baik dari premium.

Advertisement

Berbeda dari pernyataan Kepala Disperindakop Pemkab Bantul, salah satu petugas SPBU di Bantul bernama Anis membenarkan antrian panjang pembeli BBM jenis premium disebabkan pengurangan jatah kuota BBM bersubsidi untuk setiap SPBU di Bantul. Anis membenarkan pengurangan tersebut terlihat dari jatah per hari SPBU mendapat jatah 32.000 liter, dalam beberepa hari ini hanya mendapat kiriman 24.000 liter.

“Kapan itu malah hanya 16.000 liter. Jarang sesuai DO yang diajukan,” ujarnya.

Anis enggan disebutkan identitas SPBUnya mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa SPBU lain di Bantul. Hasilnya, rata-rata semua SPBU jatahnya dikurangi malah saat ini sudah ada yang habis tidak dapat melayani karena harus menunggu kiriman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif