Soloraya
Minggu, 24 Agustus 2014 - 00:17 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Fly Over Simpang Joglo Segera Terwujud?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi situasi simpang joglo, Kadipiro, Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berharap pembangunan fly over di simpang Joglo bisa segera terwujud dengan keberadaan calon presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang juga wong Solo itu. Pasalnya, detail engineering design (DED) fly over tersebut sudah ada dan Pemerintah Kota (Pemkot) mulai membangun infrastruktur pendukungnya.

Pembangunan fly over untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Kota Bengawan itu menjadi salah satu implikasi positif atas terpilihnya Jokowi sebagai pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk satu periode mendatang. Rudy, sapaan akrabnya, menyarankan implikasi pembangunan itu bukan hanya ke Solo, tetapi yang penting bisa menyejahterakan rakyat. Sebagai teman dan sahabat, Rudy meminta Jokowi tetap seperti biasa, mau melihat dan mendengar, serta berbuat dengan hati.

Advertisement

“Kalau presidennya dari Solo, tentunya Solo akan mendapat perhatian dari pembantu-pembantu presiden. Ya, kemungkinan infrastruktur, flay over itu bisa. Kini, Solo sudah berupaya merekayasa lalu lintas supaya tidak padat dengan membangun infraksturktur pendukung fly over,” jelas Rudy, saat ditemui wartawan di Manahan, Banjarsari, Solo, Sabtu (23/8/2014).

Rudy menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) mulai membangun infrasktruktur jembatan penghubung antardaerah pada 2014 ini. Sejumlah proyek fisik tersebut di antaranya, pembangunan jembatan penghubung Banyuanyar-Kadipiro senilai Rp2 miliar; pelebaran Jembatan Lemah Abang; pelebaran Jembatan Sumber yang menghubungkan Sumber-Manahan senilai hampir Rp1 miliar; pembangunan jembatan layang di Jl. Kerinci Krembyongan yang menghubungkan Kadipiro-Mojosongo.

“Kami terus bergerak. Ide-ide pengembangan infrastruktur terus dilakukan supaya mempermudah akses lalu lintas dan hemat energi. Kenyamanan dan keselamatan lalu lintas terjaga, ekonominya bisa dipertanggungjawabkan. Sebelum flay over itu dibangun, infrastruktur-infrastruktur jembatan itu dibangun dulu. Jembatan-jembatan itu bisa menjadi jalur alternatif,” urai Wali Kota.

Advertisement

Tahapan pembangunan fly over, jelas Rudy, tinggal melakukan pembebasan lahan yang nilainya juga miliaran rupiah. APBD kota, bagi Rudy, tidak mampu membiayai pembebasan lahan itu, sehingga harus dimintakan bantuan ke pemerintah pusat.

Solo Techno Park
Harapan Wali Kota Solo itu selaras dengan keinginan anggota DPRD Solo, Honda Hendarto. Mantan Ketua Komisi III DPRD Solo itu mengatakan ide-ide awal Jokowi saat membangun Solo itu akan lebih mudah terealisasi dengan posisi presiden. Salah satunya pembangunan fly over untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

“Demikian pula dengan overpass di Manahan, itu juga prioritas untuk dikerjakan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Kalau APBD Solo ora duwe duit. Satu-satunya jalan ya dari pemerintah pusat. Termasuk rencana akuisisi Vastenburg, pembangunan Solo Techno Park yang kini masih tersendat masalah anggaran, mobil Esemka bisa jadi mobil nasional, kualitas beras untuk rakyat miskin [raskin], dan seterusnya,” tambah dia.

Advertisement

Upaya-upaya untuk mendapatkan anggaran dari pusat, kisah Honda, amat sulit kala itu. Seperti pembangun Solo Trade Center senilai Rp5 miliar juga terbengkalai hingga kini karena tidak ada alokasi anggaran dari pemerintah pusat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif