Jogja
Sabtu, 23 Agustus 2014 - 14:20 WIB

813 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kulonprogo Terima Bantuan Sosial

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana bansos (JIBI/Solopos/Reuters)

Harianjogja.com, KULONPROGO– Sebanyak 813 warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kulonprogo menerima bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

Bantuan tersebut diberikan untuk lansia, anak terlantar, penyandang cacat dan rumah tidak layak huni.

Advertisement

“Pemberian bantuan ini dimaksudkan untuk meringankan beban hidup warga PMKS. Karena mereka memiliki keterbatasan kemampuan, sehingga perlu untuk dibandu,” ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Eko Pranyata, Jumat (22/8/2014) di sela acara pemberian simbolis bantuan PMKS di Rumah Dinas Bupati Kulonprogo.

Sementara bagi warga miskin yang tidak termasuk dalam kategori tersebut dan masih dapat diberdayakan, diberikan fasilitas pelatihan ketrampilan usaha. Hal ini untuk mendorong masyarakat tersebut agar dapat membangun kesejahteraan secara mandiri.

“Sedangkan untuk mekanisme pemberian bantuan tersebut, tidak diberikan secara tunai. Kami bekerjasama dengan PD Bank Pasar untuk membantu menyalurkan bantuan ini. Warga bersangkutan bisa dating langsung ke sana,” jelas Eko.

Advertisement

Adapun jumlah warga PMKS di Kulonprogo ini mencapai kurang lebih 81.000 orang. Penerima bantuan sosial tersebut untuk kali ini sekitar 813 orang.

Antara lain terbagi atas 432 orang lansia, 80 anak terlantar, 180 orang penyandang disabilitas dan 121 penerima bantuan untuk rumah tidak layak huni (RTLH). Besaran bantuan yang diberikan cukup beragam, untuk lansia dan anak terlantar bantuan yang diberikan masing-masing sebesar Rp500.000.

“Untuk penyandang disabilitas bantuan yang diberikan sebesar Rp1 juta per orang. Sedangkan untuk RTLH masing-masing Rp10,13 juta,” imbuh Eko.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menambahkan pemberian bantuan tersebut telah sesuai dengan porsi masing-masing. Bagi masyarakat yang sudah tidak lagi produktif maka diberikan bantuan tunai. Mekanismenya melalui rekening bank, sehingga bantuan yang disalurkan lebih transparan.

“Kami tidak ada henti-hentinya memberikan bantuan tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat membantu kehidupan lansia menjadi lebih sejahtera,” jelas Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif