Jogja
Jumat, 22 Agustus 2014 - 14:20 WIB

Solusi Kemacetan Kentungan, Fly Over atau Underpass?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah DIY berencana membangun flyover atau underpass di perempatan Jalan Kaliurang (Kentungan) pada 2016 untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral DIY, Rani Sjamsinarsi mengatakan semua simpang yang menjadi pertemuan jalan lingkar (ring road) dikaji untuk dibangun flyover.

Advertisement

Namun setelah Flyover Jombor dibangun, studi kelayakan penambahan panjang jalan itu diprioritaskan untuk dua perempatan, yakni Gejayan dan Kentungan.

Menurutnya, beban kemacetan di Gejayan memang sudah berlebih. Namun berdasarkan studi kelayakan, pembangunan jalan Kentungan lebih mendesak.

“Baik dari kemudahan infrastrukturnya ataupun pengurangan kepadatan lalu lintas,” ujarnya seusai mengikuti evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi (AKIP) di Hotel Ambarukmo, Kamis(21/8/2014).

Advertisement

Pengembangan jalan di Kentungan bisa berupa flyover atau underpass. Dua kemungkinan itu akan diserahkan kepada Gubernur DIY dan dilanjutkan dengan tahap pada tahun depan.

Mengenai pembangunan fisik di perempatan Kentungan itu, lanjut dia, bisa berupa flyover atau underpass. Dua kemungkinan itu distudi untuk dimintakan rekomendasi pada Gubernur mana yang layak dilanjutkan ke tahap detail engineering design (DED) pada tahun depan. “Underpass lebih menguntungkan karena tidak perlu pembebasan lahan,” katanya.

Menurutnya, proses DED setidaknya memakan waktu satu tahun sehingga pengembangan jalan baru memungkinkan pada 2016. Pendananan proyek tersebut berasal dari Pemerintah Pusat karena  ring road termasuk jalan nasional. Berdasarkan perkiraan awal, proyek fisik itu menelan Rp100miliar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif