Jogja
Jumat, 22 Agustus 2014 - 21:20 WIB

Jogja Tempat Aman Sembunyikan Aset Koruptor?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Para koruptor akan mencari lokasi aman untuk menyembunyikan aset hasil kejahatannya. Di Indonesia, tempat yang dinilai aman adalah Jogja dan Bali.

Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi DIY Purwanta Sudarmadji mengatakan, dari catatan Kejaksaan Agung, pengalihan aset hasil tindak pidana dialihkan ke negara-negara tetangga.

Advertisement

“Untuk dalam negeri, Jogja dan Bali menjadi tempat yang dicari sebagai lahan pengalihan aset,” kata Purwanta, Jumat (22/8/2014)

Purwanta, tidak mengerti kenapa Jogja dan Bali jadi lahan aman untuk menyembunyikan aset berupa tanah dan properti.

Seperti diketahui, di antara aset hasil kejahatan yang berhasil terungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jogja adalah aset milik terpidana kaus korupsi proyek pengadaan simulator SIM, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Ada tiga rumah milik mantan Kepala Korlantas  itu yang didata yaitu di Jalan Langenarjan Kidul Nomor 7 Kraton, dan dua tempat lain di Jalan Patehan Lor Nomor 34 Patehan, Kraton.Dua bidang tanah di Mantijeron, Jogja yang diduga milik Mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum juga disita KPK, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Purwanta menambahkan upaya pemulihan aset-aset negara (Asset Recovery) menjadi tantangan bagi penegak hukum. Kejaksaan Agung sudah menjalin kerjasama dengan negara-negara Asia Pasifik yang tergabung dalam Asset Recovery Interagency Network Asia Pacific (ARIN AP) untuk membahas pengembalian aset di luar negara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif