Jogja
Jumat, 22 Agustus 2014 - 04:20 WIB

BPTP DIY Kenalkan Varietas Baru Kedelai pada Petani Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi budi daya kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL- Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (BPPT DIY) memperkenalkan berbagai varietas kedelai ke kelompok tani Tegalsempu, Desa Caturharjo, Kabupaten Bantul, melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu atau SL-PTT.

“Rata-rata hasil panen kedelai petani DIY sekitar 1,3 ton per hektare, namun dari berbagai varietas yang kami coba melalui SL-PTT ini bisa mencapai 2,4 ton per hektare,” kata Kepala BPTP DIY Sudarmaji seusai acara temu Lapang dan Panen Kedelai di Caturharjo, Bantul, Rabu (20/8/2014).

Advertisement

Menurut dia, berbagai varietas kedelai dengan produktivitas tinggi yang diperkenalkan kepada para kelompok tani Bantul melalui program SL-PTT tersebut seperti varietas Argomulyo, Anjasmoro, Grobogan, Gema, Burangrang, dan Kaba.

“Selain memperkenalkan varietas baru, program ini sekaligus memberikan pendampingan kepada mereka. Ini sebagai upaya untuk memperbanyak benih kedelai di DIY,” katanya.

Apalagi, kata Sudarmaji hasil panen produksi benih kedelai di kelompok tani Tegalsempu ini akan dihibahkan kepada para petani, agar terus dikembangkan di lahan mereka untuk meningkatkan produktivitas komoditas tersebut.

Advertisement

Sementara itu, Penanggung Jawab Program SL-PTT Kedelai Sri Wahyuni mengatakan, program SL-PTT terdiri atas beberapa agenda, di antaranya percontohan inovasi dan pendampingan produksi benih kedelai unit pengelola benih sumber (UPBS) BPTP DIY.

“Untuk percontohan inovasi, SL-PTT memberikan pendampingan dan pelatihan penanaman kedelai di lahan satu hektare, kemudian untuk produksi benih, memberikan pendampingan produksi benih kedelai di lahan seluas lima hektare,” katanya.

Menurut dia, sebagian varietas kedelai yang diperkenalkan kepada petani bukan barang baru, akan tetapi ada sebagian petani yang belum mengetahuinya, termasuk pola penanaman atau teknologi yang harus diterapkan secara tepat.

Advertisement

“Faktor keberhasilan produksi kedelai ada beberapa hal, harapannya dengan program SL-PTT para petani mengetahui seluruh faktor tersebut,” kata Sri Wahyuni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif