Jogja
Jumat, 22 Agustus 2014 - 20:20 WIB

Air PDAM Macet Pelanggan di Bantul Tuntut Ganti Rugi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah pelanggan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul kembali mengeluhkan macetnya aliran air ke wilayah mereka. Warga meminta kompensasi ke PDAM atas buruknya layanan perusahaan plat merah itu. Macetnya aliran air diantaranya terjadi di daerah Nitipuran, Desa Ngestiharjo, Kasihan Bantul. Bambang warga Nitipuran mengungkapkan, sejak Kamis (21/8/2014) malam hingga Jumat (22/8/2014), air PDAM berhenti mengalir.

“Air PDAM Bantul mati lagi dari semalam hingga saat ini enggak hidup,” ungkap Bambang ini Jumat (22/8/2014).

Advertisement

Air PDAM macet disebutnya sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Aliran air biasanya mati pada malam hari, lalu kembali mengalir pada pagi hari namun alirannya kecil. Seretnya air bahkan terjadi saat musim hujan, alias saat sungai yang menjadi sumber air PDAM berlimpah.

“Padahal musim hujan, kok ya macet,” tuturnya.

Bambang mengaku kecewa dengan layanan perusahaan plat merah tersebut. PDAM dianggap tidak adil. Sebab, saat konsumen telat membayar tarif air didenda. Sebaliknya saat layanan buruk, tidak ada kompensansi yang diterima konsumen. Menurut dia, warga berhak meminta kompensasi atau ganti rugi atas layanan PDAM tersebut.

Advertisement

Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Distribusi PDAM Budiman mengatakan belum mendapat laporan ihwal gangguan aliran air di wilayah Kasihan.

“Saya belum dapat laporan, itu ditangani langsung unit layanan di Kasihan,” jelasnya.

Namun secara umum kata dia, terganggunya aliran air dapat disebabkan sejumlah hal. Pertama kebocoran pipa aliran air serta aktifitas rutin seperti pengurasan tempat air.

Advertisement

“Air itu kan harus diolah wadahnya dikuras agar tidak kotor, itu dilakukan tiap 24 jam,” papar Budiman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif