News
Kamis, 21 Agustus 2014 - 08:53 WIB

SOLOPOS HARI INI : Jelang Putusan MK hingga Puluhan Korban Calo CPNS Rugi Rp3,5 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Kamis, 21 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Inilah berita utama Harian Umum Solopos hari ini. Kamis (21/8/2014). Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan perkara perselisihan hasi pemilihan umum (PHPU) pukul 14.00 WIB. Sedangkan penipuan berkedok calo CPNS kian marak. Puluhan korban calo CPNS mengaku rugi Rp3,5 Miliar.

Kabar lain datang dari rembug Soloraya Harian Umum Solopos. Simak rangkuman berita Solopos edisi Kamis, 21 Agustus 2014, berikut;

Advertisement

SENGKETA PILPRES: Hormati Putusan MK

Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan kubu Prabowo-Hatta, Kamis (21/8), pukul 14.00 WIB. Semua pihak diharapkan bisa menerima dan menghormati apa pun putusan MK terkait sengketa pemilu presiden (pilpres) ini.

”Harapan beliau [Presiden SBY] pada saat keputusan MK, hendaknya bisa diterima oleh seluruh rakyat,” kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/8).

Advertisement

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Ronny F. Sompie

Istana juga berharap seluruh warga dapat menjaga situasi tetap kondusif. Soal teknis pengamanan, Istana sudah memercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Presiden terpilih RI, Joko Widodo (Jokowi), juga mengaku akan menghormati apapun nanti keputusan MK.

”Ya kami menghormati MK, kami menghargai MK,” kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta. Jokowi belum mau berkomentar banyak jika putusan MK nanti mengabulkan gugatan Prabowo-Hatta.

Advertisement

(Baca Juga: Putusan MK Pukul 14.00 WIB, Upaya Prabowo-Hatta Belum Berakhir, Putusan MK Hari Ini, Ini Dia Prediksinya…, Putusan MK Hari Ini, Golkar Serukan Legawa, Jelang Putusan MK, Prabowo Unggah “Becik Ketitik Ala Ketara”)

AKSI PENIPUAN: Puluhan Korban Calo CPNS Rugi Rp3,5 Miliar

Puluhan warga menjadi korban penipuan bermodus penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Praktik tipu-tipu calo CPNS ini dibongkar jajaran Polres Sragen dan seorang pelaku yang diduga menjadi anggota sindikat penipuan ditangkap pada 11 Agustus lalu.

Dari keterangan tersangka, total uang yang dihimpun dari para korban mencapai Rp3,573 miliar. Diduga kuat, pelaku masuk dalam sindikat penipu yang mengincar korban dari wilayah Soloraya.

Pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan seorang warga Dukuh Srimulyo, Duyungan, Sidoharjo, Sragen, pada pada 2 Agustus lalu yang mengaku sebagai korban penipuan dari pelaku bernama Dwiyanto, 38, warga Kleco Kulon, Sidoharjo. Aksi penipuan terhadap korban dilakukan selama periode Juli 2012-Oktober 2012.

Ilustrasi Sindikat Percaloan CPNS (JIBI/Solopos)

Kepada korban, tersangka menjanjikan bisa menjadikan anak korban sebagai CPNS di Kementerian Hukum dan HAM dengan syarat korban menyerahkan sejumlah uang. Pelaku juga berjanji mengembalikan uang korban jika anaknya batal menjadi CPNS. Korban lantas menyerahkan uang senilai Rp275 juta kepada pelaku.

Namun, setelah ditunggu, janji pelaku tak kunjung terealisasi. Korban lantas meminta kepada pelaku untuk mengembalikan uang yang sudah diberikan.

(Baca Juga: Tipu 20 Orang, Warga Sragen Ini Raup Rp3,57 Miliar!, Polres Sragen Bekuk Calo CPNS Asal Kleco Kulon, 3 Calo CPNS Ditangkap, 1 Tersangka PNS)

KISAH KEHIDUPAN: Mereka Belajar dan Tidur di Emper Toko

Keterbatasan ekonomi tak membuat Agus Haryono melupakan pendidikan untuk anak-anaknya. Wartawan Solopos, Febri Resky Perkasa, memotret keseharian Agus dan anak-anaknya yang setiap hari tidur di emper toko sambil menunggui pembeli koran di lapak mereka.

Seorang laki-laki tidur bersama kedua anaknya di emper Jl. Urip Sumoharjo, tepatnya di Perempatan Panggung, Jebres, Solo, Minggu (17/8) malam. Suara kendaraan bermotor tak mengganggu tidur mereka. Saat seorang pengendara bermotor berhenti dan hendak membeli koran yang dijualnya, laki-laki itu terbangun. Pengendara bermotor yang datang menunjuk koran yang akan dibelinya.

REMBUG SOLORAYA: Solo Butuh Wali Kota Visioner

April 2015 telah diagendakan Kota Solo menggelar pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah (pilkada). Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo belum menentukan tanggal pasti, sudah ada wacana dan diskusi ke arah sana. Intinya, Solo butuh pemimpin yang visioner.

Diskusi Rembug Soloraya bertema Solo, Mau Dibawa Ke Mana? yang digelar Harian Umum Solopos dan disiarkan langsung Radio Solopos FM, Rabu (20/8), menyorot hal itu.

Simak laporan lengkapnya di Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (21/8/2014).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif