Solopos.com, BANGKOK – Majelis nasional Thailand hari ini memilih pemimpin kudeta Jenderal Prayuth Chan-ocha sebagai perdana menteri (PM) baru negeri itu.
Dalam voting yang digelar majelis nasional seperti dilansir Detik, Kamis (21/8/2014), sebanyak 191 anggota dari total 197 anggota mendukung Prayuth untuk menjadi PM baru. Hanya 3 anggota yang abstain dan 3 anggota tidak hadir dalam voting tersebut.
Dalam pemilihan ini, Prayuth yang merupakan panglima militer adalah kandidat tunggal. Penunjukan Prayuth ini masih harus mendapat persetujuan dari Raja Bhumibol Adulyadej. Namun persetujuan kerajaan selama ini hanyalah formalitas.
Menurut Antara, langkah sang jenderal untuk melepaskan baju seragamnya dan mengambil alih jabatan perdana menteri dilihat sebagai upaya untuk memperkokoh kendali militer terhadap politik bangsa yang bergolak itu.
Prayuth, yang akan pensiun sebagai panglima militer pada September mendatang, dianggap sebagai penentang keras mantan PM Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta sebelumnya pada tahun 2006.
Beberapa bulan lalu, Jenderal Prayut mengumumkan kudeta dan mengatakan hal itu bertujuan menghentikan bertambahnya korban jiwa dan mencegah konflik di negeri tersebut semakin parah. Ditegaskan Prayut, untuk memulihkan ketenangan di negeri tersebut, militer Thailand perlu mengambil alih kekuasaan.