Jogja
Kamis, 21 Agustus 2014 - 12:40 WIB

KISAH INSPIRATIF : Asyiknya Berkebun di Atap Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pola penanaman akuaponik kebun sayuran di atas rumah di TBM Mata Aksara. Kebun ini sebagai bentuk aplikasi baca buku kemudian dipraktekkan. Foto diambil Rabu (20/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Penerapan ilmu dari hasil membaca buku yang menarik lagi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara di Jalan Kaliurang Km 14 No. 15A, Tegalmanding, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman  ini. Yaitu memiliki kebun sayuran di atas bangunan rumah. Heni Wardatur Rohmah bersama Badrudin atau Mbah Bad membuat kebun sayuran itu dengan memasuki tanam panen kelima kalinya.

Kebun itu berada di lantai paling atas rumah Heni. Tampak berbagai penerapan ilmu pertanian seperti akuaponik yang merupakan perpaduan antara pertanian dan perikanan.

Advertisement

Mbah Bad membuat saluran di kebun itu dengan mengalirkan air kolam yang mengandung kotoran ikan ke media tanam yang sudah berisi tanaman sayuran. Kemudian dari media tanam disaring oleh tanah dan dikembalikan ke dalam kolam. Semua piranti sistem saluran disusun dari barang bekas.

“Tanaman butuh adaptasi dulu. Kalau sudah tumbuh banyak akar berarti sudah bisa menerima sistem akuaponik ini,” ujar Mbah Bad sembari menunjukkan tanaman pandan yang tumbuh di atas air.

Selain akuaponik, ada juga sayuran yang ditanam dengan sistem kapilaritas. Tanaman ini tidak perlu disiram tiap hari. Karena di bawah media tanam sudah tersimpan air cadangan yang terhubung dengan kain yang dapat menyerap air. Bahkan Mbah Bad yang terkenal memiliki ide kreatif di TBM ini berhasil mencoba menanam kentang di dalam pot atau polybag.

Advertisement

Beberapa jenis sayuran yang ditanam di kebun seluas sekitar empat kali enam meter di atas rumah antara lain pare, timun, terong, sledri, sawi, selada, tomat, cabai, sawi jepang, loncang, kangkung, pandan, bayem. Selain itu juga ada kentang, lombok dan gambas.

“Biasanya anak-anak yang datang juga kami kenalkan cara menanam di kebun ini. Sangat cocok untuk rumah yang sempit dan tidak memiliki lahan,” kata pria kelahiran Rembang 17 Agustus 1968 ini.

Mbah Bad berkata, “Ini bisa dilakukan siapa saja, asal membaca kuncinya itu,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif