SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)
Solopos.com, SOLO – Pertumbuhan ekonomi Kota Bengawan yang kian pesat membuat investor tertarik mendirikan usaha di kawasan Solo utara.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT), Toto Amanto, menyampaikan meski belum deal tapi saat ini sudah ada investor yang menyatakan ketertarikan untuk membuat rumah sakit (RS) bertaraf internasional di Solo utara.
Dia menuturkan keberadaan RS tersebut tidak akan menganggu operasional RSUD Ngipang. Hal ini karena layanan yang diberikan tentunya berbeda.
Bahkan dokternya pun juga ada yang berasal dari luar negeri mengingat lokasi tersebut juga cukup mudah dijangkau dari Bandara Adi Soemarmo.
“Kami selalu menawarkan ke investor untuk menanamkan investasinya di kawasan Solo utara di berbagai kesempatan,” ujar Toto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/8/2014).
Selain itu, BPMPT juga memasarkan empat potensi Solo, yakni TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Putri Cempo, TSTJ (Taman Satwa Taru Jurug), Pasar Jongke dan Sky Tower di STP (Solo Techno Park).
Dia menjelaskan pembangunan pusat perbelanjaan di lantai II Stasiun Tirtonadi saat ini sudah memperoleh dana dari pemerintah pusat. Sedangkan pengembangan IPAL di Semanggi juga sudah ada investor yang tertarik dan tinggal menunggu kesepakatan di sisi teknis.
Sementara itu, hingga Juli tercatat investasi yang masuk senilai Rp614,28 miliar. Hingga saat ini investasi di sektor perdagangan dan reparasi yang paling banyak diminati, yakni sekitar 470 pengajuan. Kemudian disusul sektor bisnis hotel dan restoran sebanyak 35 perizinan sedangkan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebanyak 27.
Namun dia menuturkan investasi pada tahun ini tidak terlalu berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, yakni masih didominasi hotel.