News
Kamis, 21 Agustus 2014 - 12:34 WIB

HASIL SIDANG MK : Massa Prabowo-Hatta Coba Tembus Pagar Berduri, Coba Dekati Gedung MK

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Massa Prabowo-Hatta berunjuk rasa di depan Gedung MK, Jumat (15/8/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA — Kawat berduri yang dipasang di depan patung kuda diinjak-injak oleh massa pendukung Prabowo-Hatta. Aksi ini dilakukan agar mereka bisa masuk ke Jl. Medan Merdeka Barat di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah disterilisasi polisi.

Pantauan di lokasi, Kamis (21/8/2014) pukul 11.55 WIB, puluhan laki-laki yang mengenakan sepatu hiking warna cokelat berbaris di depan kawat berduri yang ada di sekitar Patung Kuda, sekitar 200 meter dari Gedung MK. Mereka menginjak dan mendorong kawat tersebut dengan kaki ke arah Jl. Medan Merdeka Barat.

Advertisement

Massa yang menginjak kawat tersebut mengenakan baju bebas dan membawa bendera Gerindra dan bendera bertuliskan TAJI (Taruna Juang Indonesia). Mereka melakukan hal itu karena ingin merangsek mendekati gedung MK. Namun bukan perkara mudah bagi mereka untuk menerobos kawat duri itu karena kawat itu terbuat dari baja yang kuat dan mudah menggores kulit.

Aksi injak kawat duri ini sempat membuat massa dan polisi bersitegang. Namun pendukung Prabowo lainnya yang mengenakan baju loreng mendamaikan para penginjak kawat ini.

“Kita satu komado, yang tertib, yang tertib!” kata pendukung yang berbaju loreng. Massa kemudian kembali mundur menjauh dari kawat berduri dan meneriakkan yel-yel. “Kita cinta Prabowo, kita tunggu MK memutuskan apa!” kata mereka.

Advertisement

Sementara itu puluhan polisi bersiaga di sisi berlawanan dari kawat berduri. Mereka mengenakan rompi anti peluru dan tameng. Di belakang polisi ada anjing pelacak, water cannon, dan barracuda.

Sebelumnya, pendemo juga sudah mencoba masuk ke Jl. Medan Merdeka Barat untuk mendekati gedung MK. Mereka berupaya menerobos kawat berduri dan melemparkan botol plastik bekas air mineral ke arah polisi yang berjaga.

Aksi pendemo itu dimulai begitu tiba di sekitar Patung Kuda/Bundaran Indosat, Kamis (21/8/2014) pukul 12.30 WIB. Mereka menarik-narik dan mencoba memotong kawat berduri dengan menggunakan tongkat besi. Namun upaya merusak kawat berduri itu tidak mudah karena kawat berduri yang terbuat dari baja itu sangat kuat. Kawat itu juga sangat tajam seperti silet, yang mencoba memegangnya akan tergores.

Advertisement

Gagal menerobos kawat berduri, massa melemparkan sejumlah botol air mineral dan mengenai beberapa petugas. Aksi tersebut berlangsung sekitar 3 menit. Satu kompi petugas kepolisian langsung mengenakan peralatan huru-hara. Salah satu polisi langsung memberikan perintah dengan pengeras suara untuk mengingatkan petugas.

“Atas nama perintah UUD negara, saya perintahkan untuk tidak bertindak anarkis. Kami akan bertindak tegas pada siapa pun yang bersikap anarkis!” kata polisi tersebut.

Mendengar peringatan polisi, salah seorang pendemo menenangkan anggotanya. Pendemo kini sedang menegosiasi agar diizinkan masuk di sekitar Gedung MK. Sementara itu, 3 truk besar diparkir di depan pagar berduri. Posisi truk berhadapan di depan polisi dan 4 kendaraan taktis polisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif