SOLOPOS.COM - Massa Prabowo-Hatta berunjuk rasa di depan Gedung MK, Jumat (15/8/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)
Solopos.com, JAKARTA — Aparat dari 10 Polda diperbantukan untuk mengamankan situasi sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden (sengketa Pilpres 2014), Kamis (21/8/8/2014) besok. Bantuan ini dikerahkan untuk mencegah kemungkinan aksi massa yang mungkin akan menggeruduk Gedung MK.
Kapolri, Jenderal Pol. Sutarman, mengatakan 10 Polda tersebut menurunkan 20 satuan setingkat kompi (SSK). Satu SSK terdiri atas 100 personel. “Polda Metro Jaya sebagai ketua Operasi Mantap Brata diperbantukan oleh 20 SSK dari 10 Polda,” ujarnya, Rabu (20/8/2014).
Pada kesempatan yang sama, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F. Sompie, menyampaikan ke-10 Polda tersebut ialah Polda Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DIY, Lampung, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Timur.
Personel dari polda-polda tersebut, katanya, sudah tiba di Jakarta dan membantu 20.000 personel Polda Metro Jaya yang diturunkan dalam operasi tersebut. “Mereka [20 SSK] sudah tiba di Jakarta dan umumnya sudah setting di tempat-tempat yang memang menjadi titik-titik pengamanan kami,” jelasnya.
Ronny menyampaikan, selain menjaga ketat Gedung Mahkamah Konstitusi, Polri juga akan mengamankan tempat-tempat strategis seperti gedung-gedung pemerintahan, pusat-pusat perekonomian, dan tempat-tempat yang dianggap berpotensi timbul kericuhan.
Meskipun Polri sudah menyiagakan diri untuk menjaga situasi besok, akan tetapi Ronny tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berperilaku tertib. “Kami siaga, namun juga diperlukan kesadaran dari massa untuk sebisa mungkin tidak ricuh dan bantuan media mengamankan dan meluruskan,” ujar Ronny.