Jogja
Rabu, 20 Agustus 2014 - 05:21 WIB

Capaian Imunisasi Anak Sekolah di Jogja Belum Sesuai Target

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi imunisasi. (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Capaian kegiatan imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di wilayah Kota Jogja masih belum memenuhi target.

“Lima kecamatan ini, capaian BIAS nya masih lebih rendah dibanding capaian BIAS 2013, daripada kecamatan-kecamatan lainnya,” ujar Fita Yulia Kusworini, Kepala Dinkes Kota Jogja, Senin (18/8/2014).

Advertisement

Lima kecamatan tersebut yakni Mergangsan, Gondomanan, Jetis, Gondokusuman, dan Umbulharjo.

Penyebab capaian BIAS di Kota Jogja yang belum mencapai angka 100% adalah masih adanya keraguan atas halalnya vaksin, kepercayaan masyarakat kepada dokter spesialis, dan masyarakat menganggap bahwa kekebalan anak bisa tercukupi hanya dengan asupan Air Susu Ibu.

Advertisement

Penyebab capaian BIAS di Kota Jogja yang belum mencapai angka 100% adalah masih adanya keraguan atas halalnya vaksin, kepercayaan masyarakat kepada dokter spesialis, dan masyarakat menganggap bahwa kekebalan anak bisa tercukupi hanya dengan asupan Air Susu Ibu.

“Padahal belum tentu dokter spesialis memiliki vaksin yang dibutuhkan,” ucap Fita.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Jogja, target program BIAS pada 2013 adalah 98% dari total siswa sekolah yang menjadi sasaran, namun hanya tercapai 96%.

Advertisement

Sedangkan pada 2014, target sasaran program BIAS di Kota Jogja tercatat sebanyak 21.914 siswa dari 170 SD, dua MI dan lima SDLB yang terdiri dari 7.221 siswa kelas 1, 7.372 siswa kelas 2 dan 7.321 siswa kelas 3.

Siswa kelas 1 akan menerima imunisasi campak pada Agustus, dan imunisasi DT pada November, sedangkan untuk siswa kelas 2 dan 3 akan menerima imunisasi Td pada November.

“Pada 2015, kami targetkan pencapaian sasaran program BIAS bisa mencapai 99 persen,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Advertisement

Vita mengatakan, program BIAS sudah dilakukan sejak 1997 karena imunisasi yang diperoleh saat bayi harus diulang saat anak mencapai usia tertentu sehingga sistem kekebalan tubuh tetap terbangun.

Imunisasi ulangan untuk campak dan difteri diberikan agar anak bisa memperoleh perlindungan selama 10 tahun, sedangkan untuk tetanus bisa melindungi anak hingga 25 tahun ke depan.

Walikota Jogja, Haryadi Suyuti menguraikan bahwa, imunisasi penting bagi anak, sejak mereka mulai bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat.

Advertisement

“Mereka ketahanan tubuh yang kuat, apalagi mereka generasi penerus di Kota Jogja,” papar Haryadi Suyuti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif