News
Selasa, 19 Agustus 2014 - 11:20 WIB

Di depan Guru Besar, Jokowi Jelaskan Konsep Maritim

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, SLEMAN – Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memaparkan beragam gagasan sebagaimana visi dan misinya saat memulai masa kampanye Juni lalu. Konsep poros maritim nasional menjadi bahan yang paling banyak diulas dalam Simposium Nasional II Jalan Kemandirian Bangsa yang berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo, Senin (18/8/2014) malam.

“Dulu Majapahit dan Sriwijaya menjadi poros maritim dunia. Seharusnya tidak jauh beda dengan Indonesia saat ini. Kita adalah negara kepulauan, tapi kok malah basisnya selalu transportasi darat. Padahal transportasi laut itu lebih murah,” ujar Jokowi dalam bagian inti sambutannya.

Advertisement

Untuk mendukung konsep itu tentu saja, langkah awal yang akan dia lakukan adalah proyek pembangunan sarana penghubung antarpulau sehingga terjadi kesamarataan pembangunan. Di satu sisi penguatan konsep maritim diharapkan bisa menambah akses kapal-kapal yang mampu membawa  truk-truk bermuatan barang kebutuhan.

“Jadi ya biar yang di Papua itu bisa merasakan harga semen murah,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memaparkan sejumlah kunci yang dia inginkan bisa dipenuhi masyarakat sebagai sumbangsih mewujudkan kemakmuran negara. Mengutip dari gagasan Koentjaraningrat, lima gagasan tersebut adalah  mentalitas suka meremehkan mutu, mentalitas ingin suka nerabas kesuksesan, tidak percaya diri, tidak disiplin dan suka mengaburkan tanggung jawab.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif