Otomotif
Selasa, 19 Agustus 2014 - 01:00 WIB

BURSA MOTOR SOLO : Solo Alami Kelangkaan Sepeda Motor Matic

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah diler sepeda motor di Solo mengeluh kosongnya stok sepeda motor automatic (matic). Rantai distribusi saat ini masih terkendala belum maksimalnya lalu lintas Jembatan Comal di Pemalang. Akibat kelangkaan sepeda motor di Solo itu, beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) mengalihkan jalur distribusi dari jalur darat melalui jalan raya menjadi transportasi laut maupun kereta api.

Promotion Coordinator Area Jateng PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Belchy Rey Wowor, menjelaskan kondisi serupa dialami sejumlah diler Yamaha di Jawa Tengah. Sejumlah diler mengalami kekosongan motor matic. Hal itu karena permintaan motor matic lebih banyak ketimbang distribusi.

Advertisement

Rey menyebut Jembatan Comal menjadi salah satu kendala. Dia menyebut Mio series paling banyak dicari hingga inden satu hingga dua pekan. “Beberapa titik kosong karena demand banyak tapi suplai kurang. Itu karena kondisi Comal. Tapi kami lagi mencari solusi bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen. Beberapa tipe motor matic kosong, seperti Mio series. Tapi kami berusaha agar distribusi lancar,” tutur Rey saat dihubungi Solopos.com, Senin (18/8/2014).

Namun Rey tidak dapat menyebutkan data konkret distribusi sepeda motor setiap diler di Jawa Tengah maupun total inden hingga pertengahan Agustus. “Ini di luar prediksi karena kondisi alam. Tetapi saya belum mendapat kabar tentang data inden maupun pengiriman. Harapan kami dapat segera diatasi,” ungkap dia.

Tidak Sebanding

Advertisement

Koordinator Diler Honda PT Pratama Kurnia Kasih Solo, Iwan Kurniawan, didampingi Marketing Support PT Pratama Kurnia Kasih Solo, Agustinus Ekky, menuturkan permintaan sepeda motor tidak sebanding dengan distribusi.

Ekky menjelaskan diler PT Pratama Kurnia Kasih menerima 25-30 unit motor matic setiap hari. Pengiriman menggunakan kapal laut dari Tanjung Priok Jakarta ke Tanjung Emas Semarang setiap tiga hingga empat hari. “Setiap sepeda motor datang [dari main diler] langsung habis. Itu untuk memenuhi inden. Jadi tidak ada stok di diler. Kalau mau minta tambahan ke mana? Main dealer pun kosong,” kata Ekky sembari meringis saat ditemui wartawan di diler, Senin.

Pantauan Espos ruang pameran di diler PT Pratama Kurnia Kasih Solo lengang. Mereka hanya memajang beberapa motor bebek, seperti New Blade dan motor sport, seperti New Megapro. Sedangkan motor matic, seperti Beat, Vario, Spacy, dan Scoppy, tidak ditampilkan di ruang pameran. Iwan menjelaskan sejumlah tipe inden karena permintaan banyak. Seperti Vario series inden selama satu bulan dan Beat selama dua pekan.

Advertisement

“Vario terjual 40-50 unit per hari sedangkan Beat lebih dari 50 unit per hari. Kami prediksi penjualan pada Agustus meningkat dibanding Juli hanya 500 unit. Padahal kami sudah menjual 300 unit hingga pertengahan Agustus,” tutur Iwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif