SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)
KARANGANYAR—Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar kesulitan mengurus pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) lantaran tak punya tempat rehabilitasi.
Pekanini, Dinsosnakertrans mengirim tiga gelandangan ke Balai Rehabilitasi Sosial (Barehsos) Ngudi Rahayu Kendal, Jawa Tengah.
Ketiga gelandangan itu sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kartini Karanganyar untuk menjalani sejumlah pengobatan.
Mereka ditemukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di beberapa titik di kawasan Karanganyar kota.
Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Karanganyar, Didik Siswanto, mengatakan Pemkab intensif menggelar razia terkait keberadaan penyandang masalah sosial tersebut.
“Secara umum, penanganan pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) menjadi tanggung jawab lintas SKPD,” kata dia kepada solopos.com, Minggu (17/8/2014).
Didik mengatakan tidak sedikit temuan gelandangan yang dibuang dari luar daerah. Mereka berjalan tak tentu arah hingga akhirnya dirazia oleh Satpol PP.
Permasalahan yang saat ini dialami Dinsosnakertrans yakni penanganan pascaperawatan, yakni rehabilitasi.
“Kami tidak mampu membangun balai rehabilitasi, beserta penyediaan tenaga perawatnya. Jika balai milik Pemprov [Jawa Tengah] penuh, opsinya dititipkan ke panti swasta, atau dirawat di kompleks kantor kami,” terang Didik.
Dijumpai sebelumnya, Kasi Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat, Satpol PPKaranganyar, Joko Purwanto mengatakan razia PGOT bakal digelar terus menerus.
“Mereka bisa ditanyai soal data pribadi, apakah masih normal, atau butuh rehabilitasi. Jika masih normal, tentu akan disuruh kembali ke kampung halamannya,” kata dia.