Jogja
Senin, 18 Agustus 2014 - 20:20 WIB

Festival Upacara Adat Digelar di Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Upacara adat Gumregi saat pembukaan Festival Upacara Adat antar Desa Budaya se Kulonprogo, Senin (18/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pelestarian kebudayaan sebagai salah satu keistimewaan DIY perlu untuk dipertahankan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Kulonprogo adalah dengan menggelar Festival Upacara Adat antar Desa se-Kulonprogo.

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo ini dilaksanakan di desa budaya di 12 kecamatan di kabupaten ini.

Advertisement

Kepala Disbudparpora Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana mengatakan desa budaya adalah desa yang menjadi ujung tombak untuk pengembangan budaya.

“Festival ini terselenggara melalui dana keistimewaan [danais] DIY. Dan masih ada beberapa kegiatan budaya yang akan kami lakukan dengan memanfaatkan danais ini,” ujar Eko, Senin (18/8/2014) di sela pembukaan Festival Upacara Adat antar Desa Budaya di Balai Desa Tanjungharjo, Nanggulan.

Saat ini di Kulonprogo ada delapan desa budaya yang telah terdaftar dengan SK Gubernur, empat desa budaya rintisan I dan delapan budaya rintisan II.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan kucuran dana keistimewaan dapat mendorong pengembangan seni dan budaya yang ada di Kulonprogo. Kebudayaan harus dapat menjadi sendi-sendi kehidupan di segala bidang serta di semua lapisan masyarakat.

“Untuk melaksanakan pengembangan potensi seni dan budaya ini memang bukan tugas yang mudah. Dinas Budparpora juga harus memiliki berbagai inovasi untuk dapat menggali potensi serta mengembangkannya,” jelas Hasto.

Festival upacara adat ini dibuka pertama kali di Desa Tanjungharjo denhgan menghadirkan Upacara Adat Gumregi. Upacara ini dilaksanakan setiap selesai panen sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.

Advertisement

“Festival ini akan digelar empat hari hingga 21 Agustus. Di mana setiap harinya akan ada tiga desa budaya yang akan menampilkan upacara adat khas desanya,” imbuh Eko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif