Jateng
Minggu, 17 Agustus 2014 - 18:09 WIB

GUNUNG SLAMET SIAGA : Seperti Merapi, Mbah Rono Sebut Ada Perubahan Sifat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Slamet (Dok/JIBI/Antara)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO—Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, mengalami perubahan sifat aktivitas, kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono.

“Perubahan sifat saja, bukan ancamannya. Hal demikian wajar-wajar saja bagi gunung api,” katanya saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (16/8/2014).

Advertisement

Kendati demikian, dia mengatakan yang penting adalah bagaimana ancaman bahaya terhadap masyarakat di sekitarnya.

Menurut dia, hingga kini, meskipun suara dentuman dan gemuruh masih ada, dan sering terdengar dibanding aktivitas yang lalu, radius bahaya “Siaga” Gunung Slamet tetap dalam radius empat kilometer dari puncak.

“Saat ini Gunung Slamet seperti anjing golden, gonggongannya mengaum besar dan nyaring serta tongtongannya gede, tapi cerdas, baik, dan tidak menggigit. Tentunya bila semua ‘respect’ terhadap Slamet, tidak masuk radius empat kilometer dari puncak Slamet,” kata pria yang akrab dipanggil Mbah Rono itu.

Advertisement

Lebih lanjut mengenai perubahan sifat, dia mengatakan hal itu juga terjadi pada Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia, Merapi sebelum 2010 sifatnya selalu tumbuh kubah lava.

Dalam hal ini, kata dia, kubah Merapi yang semakin besar akan gugur, diikuti guguran awan panas. “Dunia menyebutnya erupsi tipe Merapi,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif