News
Minggu, 17 Agustus 2014 - 02:30 WIB

GERAKAN ISIS : Hizbullah: ISIS Bukan Hanya Ancaman Bagi Syiah, Tapi Juga Bagi Sunni

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Militan ISIS (Istimewa/qdnd.vn)

Solopos.com, BEIRUT — Pemimpin Hizbullah di Lebanon, Sayed Hassan Nasrallah, Jumat (15/8/2014) malam, mendesak dunia Islam mengesampingkan perbedaan sektarian mereka dalam menghadapi ancaman gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kini berubah menjadi Islamic State (IS) atau Negara Islam.

Hizbullah merupakan salah satu faksi besar di Lebanon yang mendapat dukungan dari pemerintah Iran yang syiah. Kelompok yang menguasai Lebanon Selatan ini menekankan ISIS bukan hanya ancaman bagi kaum Syiah, melainkan juga kelompok Islam lain termasuk Sunni.

Advertisement

Menurut Annahar Daily, Hassan Nasrallah memperingatkan  bahwa kebijakan Lebanon untuk menjauhkan diri dari konflik dengan ISIS bukan pendekatan yang realistis dan benar. Menurutnya, Lebanon harus berbuat sesuatu guna melindungi negeri itu dari bahaya kaum fanatik ISIS.

ISIS yang merupakan sempalan Al Qaeda itu kini menguasai banyak kota besar di lembah Sungai Tigris dan Eufrat di sebelah utara dan barat ibu kota Irak Baghdad. Selain itu mereka menguasai sebagian Suriah yang membentang dari perbatasan Irak di bagi timur sampai Aleppo di barat laut.

“Kelompok ini telah melakukan pembantaian, membunuh tahanan dan warga sipil di Irak dan Suriah, dan juga membunuh orang yang dekat dengannya, seperti pasukan An-Nusra. Lalu kelompok tersebut membunuh orang dari berbagai faksi lain Islam di Deir Az-Zour dan Aleppo di Suriah dan di Irak,” kata Hassan Nasrallah seperti dikutip harian itu.

Advertisement

Hassan Nasrallah juga mengatakan pembantaian yang dilakukan juga membahayakan kaum Sunni. Menurutnya ISIS juga tak melepaskan siapa pun di Irak seperti orang Kurdi, Yazidi, Syiah, Kristen, dan Turkmen, yang tak berkaitan dengan Islam.

“Saya menyeru setiap orang Lebanon, Palestina, Irak, Suriah dan setiap warga negara Teluk agar meninggalkan ketidakpedulian sektarian dan menganggap fenomena ini bukan hanya ancaman terhadap orang Syiah. Tak seorang pun bisa menganggap perang ini perang sektarian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif