SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar di salah satu SD di Solo. (Dok./JIBI/Solopos)
Kanalsemarang.com, SEMARANG – Dinas Pendidikan Kota Semarang masih menunggu distribusi seluruh buku pelajaran bermuatan kurikulum baru atau Kurikulum 2013 ke sekolah.
“Sampai sekarang, memang belum semuanya [buku kurikulum baru] terdistribusi, ada yang belum. Kami masih menunggu,” kata Kepala Disdik Kota Semarang, Bunyamin seperti dikutip Antara, Jumat (15/8/2014).
Ia mengatakan distribusi buku pelajaran bermuatan kurikulum baru tersebut langsung dilakukan oleh pihak percetakan ke sekolah-sekolah, tidak didistribusikan melalui Disdik setempat.
Berkaitan dengan desakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh agar buku-buku itu paling lambat 15 Agustus 2014 sudah sampai sekolah, ia mengharapkan seluruh buku segera terdistribusi.
“Tapi, ya memang belum semua. Mungkin dari percetakan mengirimnya baru 15 Agustus ini, mungkin masih di perjalanan. Ya, kami tunggu saja. Nanti, kami akan cek lagi,” katanya.
Namun, ia memastikan belum terdistribusinya seluruh buku bermuatan kurikulum baru itu tidak menghambat pembelajaran di sekolah karena sudah diantisipasi dengan mengunggah lewat internet.
“Setiap sekolah juga sudah kami beri CD (compact disc) berisi muatan buku-buku itu. Dari CD yang jadi ‘master’ itu, sekolah bisa menggandakannya dan dibagikan kepada para siswa,” katanya.
Dari pengecekan yang dilakukan ke sekolah-sekolah, kata dia, kekurangan distribusi buku bervariasi antarsekolah, termasuk mata pelajarannya, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Ya, kami paham distribusi buku butuh proses. Setelah sekolah disibukkan berbagai kegiatan menyambut HUT Kemerdekaan RI, nanti sekitar 19-20 Agustus akan kami cek lagi ke sekolah,” pungkas Bunyamin.
Sebelumnya, sejumlah sekolah mengharapkan seluruh buku bermuatan kurikulum baru terdistribusi untuk menunjang penerapan kurikulum 2013 yang mulai tahun ini diterapkan serentak seluruh sekolah.
Kepala SMA Negeri 9 Semarang Wiharto mengatakan kekurangan distribusi buku kurikulum baru memang tidak untuk seluruh pelajaran, tetapi hanya beberapa, semisal Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).