News
Sabtu, 16 Agustus 2014 - 20:50 WIB

Jumlah Penumpang Kereta Api Kamandaka Purwokerto-Semarang Melonjak

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi.dok

 

Harianjogja.com, PURWOKERTO — Jumlah penumpang Kereta api Kamandaka jurusan Purwokerto-Semarang (pulang pergi)) melonjak sejak terganggunya transportasi jalur pantai utara Jawa Tengah akibat rusaknya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, pada 18 Juli 2014.

Advertisement

“Bahkan, KA Kamandaka seolah menjadi pilihan baru alat transportasi masyarakat dari Purwokerto, Slawi, serta Tegal menuju Semarang, dan sebaliknya melalui jalur pantura,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Sabtu (16/8/2014).

Menurut dia, lonjakan jumlah penumpang itu terlihat dari meningkatnya okupansi rata-rata KA Kamandaka sejak Jembatan Comal mengalami kerusakan.

Advertisement

Menurut dia, lonjakan jumlah penumpang itu terlihat dari meningkatnya okupansi rata-rata KA Kamandaka sejak Jembatan Comal mengalami kerusakan.

Berdasarkan data “Rail Ticket System” (RTS), kata dia, diketahui bahwa jumlah penumpang KA Kamandaka untuk perjalanan Purwokerto-Semarang sejak 18 Juli rata-rata mencapai 770 orang per hari.

“Ini berarti okupansi KA Kamandaka sudah mencapai rata-rata 121 persen setiap harinya,” kata dia menjelaskan.

Advertisement

Dengan jumlah penumpang sebanyak itu, lanjut dia, okupansi rata-rata rute Semarang-Purwokerto telah mencapai 134 persen.

Meskipun PT KAI menetapkan kebijakan okupansi 100 persen atau jumlah penumpang sesuai tempat duduk, dia mengatakan bahwa okupansi riil untuk KA Kamandaka ternyata lebih dari 100 persen.

“Bahkan, okupansi tertinggi pernah mencapai 166 persen untuk perjalanan Semarang-Purwokerto pada tanggal 2 Agustus 2014,” katanya.

Advertisement

Surono mengatakan bahwa okupansi yang melebihi 100 persen itu terjadi karena trayek KA Kamandaka yang cukup dinamis.

Dalam hal ini, kata dia, banyak penumpang yang turun dan naik di sejumlah stasiun antara Purwokerto dan Semarang maupun sebaliknya.

“Misalnya, penumpang dari Purwokerto turun di Tegal, sehingga di Tegal tempat duduknya digantikan lagi oleh penumpang yang baru, dan seterusnya sehingga hitungan okupansi melebihi 100 persen,” katanya.

Advertisement

Ia menduga lonjakan penumpang yang terjadi pada KA Kamandaka itu disebabkan waktu tempuh Purwokerto-Semarang hanya 4,5 jam sehingga relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya yang mencapai lima hingga tujuh jam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif