Jogja
Jumat, 15 Agustus 2014 - 22:20 WIB

Warga Menoreh Harapkan Bantuan Kompor Kayu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketergantungan warga pada kayu bakar di kabupaten ini masih sangat tinggi. Salah satu warga Kulonprogo masih menggunakan tungku kayu bakar untuk keperluan memasak. (Holy Kartika N. S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Program bantuan kompor kayu seperti yang direncanakan Kementerian ESDM diharapkan mampu membantu warga yang tinggal di dataran tinggi di kawasan Perbukitan Menoreh. Apalagi potensi kayu di kawasan ini masih sangatlah besar.

“Sebagian besar warga di Girimulyo ini memang masih menggantungkan kayu bakar sebagai bahan bakar rumah tangga. Apalagi potensinya melimpah,” ujar Camat Girimulyo Purwono kepada Harianjogja.com, Jumat (15/8/2014).

Advertisement

Purwono mengatakan ketergantungan warga pada kayu bakar masih tinggi. Pasalnya meski pernah diberikan bantuan kompor gas dengan gas ukuran tiga kilogram, warga kembali menggunakan kayu bakar. Harga gas yang masih dinilai mahal serta sulitnya membeli gas di kawasan pedesaan, menjadi salah satu kendala dari program kompor gas subsidi tersebut.

“Warga banyak yang kembali pakai tungku kayu bakar. Rencana bantuan itu [kompor kayu] pernah disampaikan pada kami. Tapi belum tahu kapan realisasinya, kami harap bisa segera,” papar Purwono.

Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kulonprogo, Kementerian ESDM rencananya akan memberikan bantuan tersebut untuk warga Kulonprogo. Kepala Bidang Geologi dan ESDM Disperindag dan ESDM Kulonprogo Eko Susanto mengungkapkan lebih dari 50% warga Kulonprogo masih menggunakan tungku kayu bakar.

Advertisement

“Kulonprogo merupakan satu-satunya daerah di DIY yang mendapatkan kuota kompor kayu terbanyak, bahkan se-nasional. Ada kurang lebih 250 unit kompor kayu yang akan diberikan,” jelas Eko.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif