Soloraya
Jumat, 15 Agustus 2014 - 18:45 WIB

PERAMPOKAN SUKOHARJO : Petunjuk Minim, Polisi Belum Bisa Tangkap Pelaku

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa lokasi kejadian perampokan terhadap karyawan SPBU Teloyo, Wonosari, Klaten, di Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin (11/8/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Karyawan SPBU di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Yudho Widianto, yang menjadi korban perampokan diduga telah dibuntuti oleh para pelaku sejak di kawasan Baki, Sukoharjo.  Hingga kini, polisi belum mampu menangkap pelaku.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan korban tak mengira perampok itu akhirnya membegalnya di Banaran, Grogol, Sukoharjo, yang berbatasan dengan Laweyan, Solo, itu.

Advertisement

“Kami masih mendalami kasus ini dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti,” papar Kapolres ketika ditemui wartawan seusai mengikuti rapat aripurna Istimewa di Gedung DPRD Sukoharjo, Jumat (15/8/2014).

Sebelumnya Yudho Adiyanto yang hendak menyetor uang ke bank dijarah kawanan perampok bersenjata api di Banaran, Senin (11/8/2014). Akibatnya uang senilai sekitar Rp160 juta yang dibawa warga Beku, Gadungan, Wedi, Klaten ini raib setelah korban ditembak dan dibacok perampok.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan ketika di Baki, pelaku sempat menyalip kendaraan korban. Tetapi saat itu korban kembali mendahului kendaraan yang dikenarai pelaku.

Advertisement

Menyinggung pengamatan terhadap rekaman CCTV baik yang ditemukan di sekitar lokasi maupun di tempat kerja korban di Klaten, pihaknya belum menemukan petunjuk jelas. Sebab pelaku diduga menenakan jaket dan helm full face sehingga tak terlihat jelas.

“Ciri-ciri belum ada karena wajahnya tidak terekam di CCTV. Begitu juga dengan pelat nomor sepeda motor yang digunakan tidak bisa menjadi patokan karena dimungkinkan bisa menggunakan nomor palsu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif