Soloraya
Jumat, 15 Agustus 2014 - 23:11 WIB

PENEMUAN MAYAT KLATEN : Kakek-Kakek Tewas Tanpa Busana di Depan Pabrik Gula Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KLATEN — Kakek-kakek ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana di Kali Dungdung, Depan Pabrik Gula, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jumat (15/8/2014). Diduga, korban menghirup bau belerang dari air hasil pengolahan pabrik yang mengalir di kali tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com dari Polsek Jogonalan, korban bernama Prapto Miharjo, 70, warga Sumberan RT 09/RW 05 Gondangan, Jogonalan. Saat ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB, korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan posisi tertelungkup.

Advertisement

Kejadian itu berawal saat korban pamit kepada anaknya untuk mandi di Kali Dungdung, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia menggunakan sepeda kayuh ke lokasi itu yang jaraknya sekitar dua kilometer dari rumahnya. Setelah sampai di lokasi, Prapto lalu melepas semua pakaiannya dan duduk di tepi sungai.

Namun, tak beberapa lama, Prapto malah jatuh tertelungkup sehingga menggegerkan beberapa warga lainnya yang juga berada di sungai tersebut. Mereka lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek J0gonalan.

“Kami mendapat laporan dari warga sekitar pukul 11.00 WIB. Lalu kami bersama tim medis dari puskesmas setempat mengecek ke lokasi. Saat itu, kondisi korban tertelungkup dan telanjang,” kata Kapolsek Jogonalan, AKP Nurwadi, saat dihubungi Solopos.com, Jumat malam.

Advertisement

Menurutnya, berdasakan hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Namun, dugaan sementara korban sesak napas karena menghirup bau belerang dari air hasil pengolahan pabrik gula. Sebab, di lokasi itu kerap dijadikan pemandian oleh warga sekitar yang menderita gatal-gatal.

“Kali Dungdung memang sering dikunjungi warga untuk mandi. Terutama yg terserang gatal-gatal. Sungai itu juga tidak dalam, hanya sekitar 30 sentimeter. Jadi, anak-anak juga sering mandi di lokasi itu,” tuturnya.

Setelah pemeriksaan medis, lanjut dia, jenasah langsung diserahkan kepada keluarganya sekitar pukul 11.45 WIB untuk dimakamkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif