SOLOPOS.COM - Indra Sjafri dan timnas U-19 (JIBI/Harian Jogja/PSSI.OR.ID)
Harianjogja.com, JAKARTA — Tim nasional U-19 Indonesia kembali akan tampil di Grup B turnamen Hasssanal Bolkiah Trophy 2014 di Brunei Darussalam, Sabtu (16/8/2014).
Pertarungan yang akan digelar di Hassanal Bolkiah National Stadium, B. S. Begawan itu, pasukan Merah Putih akan menghadapi Kamboja U-21.
Kini, dengan nilai satu dari tiga pertandingan dua di antaranya kalah hasil melawan Kamboja, tidak akan menentukan jalan ke semifinal yang sudah tertutup rapat.
Kini, dengan nilai satu dari tiga pertandingan dua di antaranya kalah hasil melawan Kamboja, tidak akan menentukan jalan ke semifinal yang sudah tertutup rapat.
Namun, sebagai bagian persiapan menuju medan perang yang sesungguhnya, Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober 2014, partai ini tetap menjadi penting dan tetap menarik.
Terutama, setelah menelan dua kekalahan menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan diri pemain di Myanmar.
Jika melihat perjalanan persiapan menuju Myanmar, usai menjuarai babak kualifikasi Piala Asia U-19 dan juara Piala AFF U-19, dua kekalahan, sulit diterima pecinta sepakbola di Tanah Air.
Namun, itulah sepakbola. Ini sama halnya dengan kisah hancurnya Brasil di tangan Jerman 1-7 di Piala DUnia 2014. Termasuk fakta saat Kosta Rika menyisihkan Inggris, Italia dan Uruguay.
Namun, setidaknya, dari hasil dua kekalahan dan satu kali seri itu, Evan Dimas telah memperoleh pengalaman yang sangat berharga dalam segala hal.
Karena itu, sudah cukup bagi kubu pasukan pelatih Indra Sjafri untuk kembali menjadi bulan-bulanan lawan dan mandul dalam menuntaskan peluang.
Dua pertandingan sisa melawan Kamboja dan terakhir melawan Singapura pasti bakal dijadikan ajang membalas dendam dari hasil buruk di tiga pertandingan awal.
Kendati Kamboja sendiri, sudah mengoleksi dua kali kemenangan dan kini mengoleksi nilai enam, sedangkan Singapura menjadi tim yang paling menderita: Tiga kali tampil dan semuanya berakhir dengan kekalahan.