Jogja
Kamis, 14 Agustus 2014 - 07:40 WIB

Panaskan Ketel, Percikan Api Kenai Penampungan Bahan Bakar Pabrik Tahu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Pemadam Kebakaran bersama warga memadamkan api dalam tumpukan bahan bakar ketel di pabrik tahu di Dusun Seneng, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Rabu (13/8/2014). (Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kebakaran terjadi pada penampungan bahan bakar sebuah pabrik tahu di Dusun Seneng, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Rabu (13/8/2014).

Salah satu saksi mata Sugiran menuturkan kebakaran terjadi pada pukul 14.30 WIB. Sugiran mengatakan, ketika tengah memanaskan ketel untuk memasak tahu, ada percikan api yang keluar melalui celah di atas.

Advertisement

“Percikan itu tertiup angin ke barat dan kena tempat penampungan bahan bakar ketel dan api pun membesar. Kebetulan anginnya cukup kencang,” ungkap dia ketika ditemui di lokasi kejadian, Rabu (13/8/2014).

Bahan bakar ketel yakni batang pohon kedelai yang sudah mengering yang disebut juga dengan uwuh. Uwuh kering tersebut sangat mudah terbakar sehingga tak butuh waktu lama hingga api membesar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Api pun tidak sempat menjalar ke bagian dalam pabrik.

“Untung hanya bakan bakar ketel yang terbakar. Tapi ada pula sebagian kayu yang ikut terbakar,” ujar Ayah pemilih pabrik ini.

Advertisement

Pemadam kebakaran tak lama tiba ke lokasi kebakaran. Petugas dibantu puluhan warga dalam memadamkan api. Dinding batako turut dirubuhkan agar lebih mudah memadamkan api yang dikhawatirkan masih ada di bagian dalam tumpukan uwuh. Peristiwa tersebut turut menjadi tontonan warga. Ratusan waga datang silih berganti untuk melihat kebakaran. Mereka juga menunggui petugas pemadam kebakaran selesai memadamkan api. Warga tersebut menonton dari kejauhan.

Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono menuturkan kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp5 juta. Pasalnya api tidak sempat menyambar bangunan maupun bagian dari pabrik tahu.

“Ada sekitar 20 rit uwuh yang ditampung dalam tempat bahan bakar tersebut. Harga setiap ritnya mencapai Rp350.000,” ucap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif