Soloraya
Kamis, 14 Agustus 2014 - 09:15 WIB

AIR BERSIH SRAGEN: Tekan Kebocoran, PDAM Tirto Negoro Gandeng Belanda

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, SRAGEN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen berkomitmen menekan angka kebocoran air sebesar dua persen per tahun.

Penutupan angka kebocoran sebesar itu bisa mengurangi biaya sebesar Rp800 juta per bulan atau Rp9,6 miliar setahun.

Advertisement

Saat ini, tingkat kehilangan air PDAM Tirto Negoro mencapai 28 persen.

Penjelasan tersebut disampaikan Direktur Umum PDAM Tirto Negoro Sragen, M. Sholeh, saat jumpa wartawan, Rabu (13/8/2014), di Sragen.

Advertisement

Penjelasan tersebut disampaikan Direktur Umum PDAM Tirto Negoro Sragen, M. Sholeh, saat jumpa wartawan, Rabu (13/8/2014), di Sragen.

Salah satu langkah yang dilakukan PDAM Tirto Negoro yaitu bekerja sama dengan OASEN, perusahaan air asal Belanda.

“Idealnya, dia mengatakan, tingkat kebocoran air tidak boleh lebih dari 5-6 persen,” kata dia.

Advertisement

Mereka memberikan banyak masukan terkait langkah menekan kebocoran air. Mereka juga melihat langsung beberapa sumur dalam, jaringan pipa, instalasi pengolahan, water meter, accesories, dan kualitas air pelanggan.

“Kami bekerja sama dengan Belanda yang lebih maju dalam melakukan tata kelola air. Penerapan ilmu dari Belanda akan sangat membantu upaya kami menekan tingkat kebocoran,” kata dia.

Sholeh menjelaskan kendala utama menekan tingkat kebocoran air adalah pipa air dengan volume kecil dan masih banyaknya jaringan pipa tua PDAM Tirto Negoro Sragen.

Advertisement

Sementara itu, Peter Mensee mengatakan perbaikan tata kelola air tidak bisa dilakukan singkat, melainkan butuh waktu bertahun-tahun.

Dia mencontohkan perbaikan tata kelola air di Belanda selama 100 tahun.

“Perbaikan dilakukan secara bertahap, dan terus menerus,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif