News
Rabu, 13 Agustus 2014 - 10:55 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 101 Warga Klaten Keracunan, Rumah Terduga Teroris Dijaga Ketat hingga Perampokan di Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 13 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (13/8/2014) memberitakan kabar lanjutan perampokan pegawai SPBU di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten Polisi memeriksa tujuh saksi dan menunggu hasil pemeriksaan proyektil peluru di laboratorium forensik Polda Jateng.

Kabar lain, dari Klaten Sebanyak 101 warga Klaten di dua kecamatan berbeda jadi korban keracunan makanan dalam sepekan terakhir. pun menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu (13/8/2014) berikut;

TINDAK PERAMPOKAN: Polisi Selidiki Pegawai SPBU

Advertisement

TINDAK PERAMPOKAN: Polisi Selidiki Pegawai SPBU

Polres Sukoharjo menyelidiki dugaan keterlibatan pegawai SPBU di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten, pada kasus perampokan disertai pembacokan dan penembakan di Dukuh Talang, Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo Senin (12/8). Polisi memeriksa tujuh saksi dan menunggu hasil pemeriksaan proyektil peluru di laboratorium forensik Polda Jateng.

“Kami juga sudah memeriksa kamera CCTV [closed circuit television] tetapi tidak bisa terlihat dengan jelas. Di CCTV hanya terlihat ada empat orang naik kendaraan. Tetapi pelat nomornya tidak kelihatan, karena itu kami sekarang masih mengumpulkan saksi-saksi,” ujar Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, ketika ditemui wartawan di sela-sela mengamankan pesawat mendarat darurat di sawah di Dukuh Jogodayoh, Desa/Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Selasa (12/8).

Advertisement

(Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Perampok yang Menembak Pegawai SPBU Klaten, Pegawai SPBU Dirampok, Polisi Selidiki Kemungkinan Keterlibatan Orang Dalam, SPBU yang Karyawannya Dirampok Ternyata Milik Wabup Klaten, Karyawan SPBU Klaten Dibacok dan Ditembak, Uang Rp162 Juta Dirampok)

KESEHATAN MASYARAKAT: Klaten KLB Keracunan

Sebanyak 101 warga Klaten di dua kecamatan berbeda jadi korban keracunan makanan dalam sepekan terakhir. pun menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos, Selasa (12/8), 51 warga Dukuh Karangpakel, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Klaten, terindikasi keracunan setelah menghadiri hajatan pernikahan di dukuh setempat, Kamis (7/8).

Ilustrasi Keracunan Makanan Massal (JIBI/Solopos)

(Baca Juga: Sepekan, 101 Warga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia)

Advertisement

PENINGGALAN SEJARAH: Jaga Warisan Leluhur dengan Bersihkan Naskah Kuno

Seorang perempuan berjilbab, Alfi Khoirunisa, 22, dengan berhati-hati melepaskan naskah yang berbahan lontar dari tali pengikatnya. Setelah satu persatu lepas, dia mulai memoles campuran cairan pembersih menggunakan kain halus ke salah satu lembaran naskah. Naskah berbahan lontar itu merupakan koleksi di Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran, Solo.

Cairan pembersih itu terdiri atas campuran alkohol, minyak serai, dan minyak kemiri. “Alkohol digunakan untuk membersihkan jamur atau kotoran yang menempel pada naskah lontar tersebut,” ucap Alfi yang tangannya masih mengoles satu persatu naskah lontar, saat dijumpai Espos, Selasa (12/8).

Sedangkan minyak kemiri yang sudah disangrai terlebih dahulu dapat berguna untuk memperjelas tulisan naskah yang sudah mulai kabur karena berumur ratusan tahun itu. “Minyak kemiri untuk memperjelas atau menghitamkan tulisan naskah,” lanjut alumnus Fakultas Sastra Jurusan Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

(Baca Juga: Naskah Kuno Museum Tertua Didigitalisasi)

KASUS TERORISME: Rumah Riyanto Masih Dijaga Ketat

Jajaran Polres Karang anyar dan anggota TNI masih menjaga rumah terduga teroris, Riyanto, 32, warga Tlogo RT 003/RW 014, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Selasa (12/8). Di sisi lain, anggota keluarga mengaku tak tahu-menahu jika Riyanto terlibat kelompok Abu Roban yang pernah melakukan aksi perampokan di Kendal.

Berdasarkan pantauan Espos, sejumlah aparat kepolisian, TNI, dan Linmas berjaga di rumah Riyanto. Petugas juga memasang garis polisi di sekeliling rumah Riyanto. “Kami hanya menjalankan tugas untuk mengawasi kondisi rumah ini. Garis polisi akan dibuka kalau sudah ada perintah dari pimpinan,” kata Kapolsek Ngargoyoso, AKP H. Turmudi, saat ditemui Espos di Berjo, Ngargoyoso, Selasa.

Sehari setelah penggeledahan, istri Riyanto, Sumiyem, diizinkan beraktivitas di dalam rumah bersama anak-anaknya, di antaranya Zaina, 12, dan Aina yang masih duduk di bangku taman kanakkanak (TK). Sehari-hari Sumiyem bekerja sebagai penjahit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif