News
Rabu, 13 Agustus 2014 - 08:40 WIB

PESAWAT JATUH DI SUKOHARJO : Bravo AS 202 Segera Dikandangkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Begini kondisi pesawat TNI AU yang jatuh di sawah. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SLEMAN – Pesawat Latih Mula milik Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Jogja, Bravo AS-202 yang dipiloti Sersan Siswa Putu Pandu Wahyu Pratama jatuh di Jogodayuh, Sukoharjo, Selasa (12/8/2014) siang. Pesawat ini memang  sudah uzur rencananya akan segera dikandangkan.

Danlanud Adisutjipto Jogja, Marsma TNI Agus Munandar menjelaskan pilot pesawat tersebut merupakan siswa Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek (Sekbang PSDP) TNI AU Angkatan 88. Saat kejadian, siswa itu tengah melakukan latihan rutin dengan didampingi Instruktur Sekbang Mayor Pnb Surono.

Advertisement

“Itu latihan rutin dengan didampingi instruktur saat di atas terjadi kerusakan mesin. Setelah beberapa menit bermanuver di area tersebut mesinnya mati di atas, kemudian mendarat darurat di areal persawahan, alhamdulillah siswa dan instrukturnya selamat,” terangnya kepada Harianjogja.com melalui ponselnya, Selasa (12/8/2014) sore.

Sekbang PSDP Lanud Adisutjipto Jogja, lanjutnya, untuk tahap latih dasar memang untuk pendidikan bina terbang dilakukan di Lanud Adi Sumarmo Solo. Mengingat lalulintas udara di Lanud Adisutjipto sudah terlalu padat. Untuk Sersan Siswa Putu Pandu Wahyu Pratama sendiri pada Kamis (14/8/2014) pekan ini rencananya akan mengikuti penerbangan solo dengan tanpa instruktur. Meski mengalami kecelakaan, tetapi sesuai rencana penerbangan solo akan tetap berjalan. Keseluruhan instruktur penerbangnya berasal dari Lanud Adisutjipto.

Terkait kondisi pesawat yang jatuh, urainya, penyebab kerusakan mesin secara detail masih dalam pemeriksaan. Kendati demikian, Agus mengakui bahwa Bravo AS 202 yang memiliki dua kursi itu memang sudah akan segera diganti. Bahkan para siswa Sekbang Angkatan 88 ini adalah siswa terakhir yang menggunakan Bravo AS 202. Angkatan berikutnya sudah menggunakan pesawat latih terbaru milik TNI AU buatan Jerman yakni Grob G 120 TP-A.

Advertisement

“Angkatan berikutnya sudah menggunakan Grob, kalau yang 88 ini kebetulan masih menggunakan Bravo, jadi terakhir ini penggunaan Bravo untuk siswa Sekbang. Tahun ini semoga semua Grob sudah datang,” kata Danlanud.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adisutjipto, Mayo Hamdi Londong menambahkan siswa Sekbang PSDP Angkatan 88 ada 16 siswa penerbang. Para siswa termasuk pilot pesawat jatuh ini sebelumnya telah menjalani Pendidikan Pertama (Dikma) selama lima bulan di Lanud Adi Sumarmo. Kemudian bina kelas atau Ground School di Skadron Pendidikan 104 Lanud Adisutjipto.

“Setelah menyelesaikan Ground School kemudian dilanjutkan dengan bina terbang latih dasar dengan pesawat AS Bravo di Adi Sumarmo itu,” urainya.

Advertisement

Menurut dia calon perwira penerbang PSDP secara keseluruhan akan menjalani pendidikan militer sekitar 33 bulan. Jika lulus akan dilantik menjadi perwira TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua. Mereka akan ditugaskan untuk  mengawaki alutsista pesawat TNI baik Fix Wing maupun Rotary Wing atau Helikopter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif