Jogja
Rabu, 13 Agustus 2014 - 19:40 WIB

Pasang Terpal di Bawah Pohon, Tim SAR Kulonprogo Berhasil Selamatkan Orang Depresi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Anggota Search and Rescue (SAR) Kulonprogo berhasil menyelamatkan seorang warga yang hendak bunuh diri. Tim SAR memasang terpal di bawah pohon tempat warga tersebut memanjat.

Akibat depresi, Sumarji, 35, warga Dusun Clawer, Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Selasa (12/8/2014) petang mencoba bunuh diri dengan terjun dari pohon kelapa setinggi 15 meter. Ia telah berada di pucuk pohon tersebut selama empat jam.

Advertisement

Beruntung tim SAR, polisi, dan warga setempat sudah mengantisipasi dengan meletakkan terpal di bawah pohon, sehingga korban selamat.

Sekitar pukul 14.00 WIB Sumarji memanjat pohon kelapa yang berada di belakang rumahnya. Semula tidak ada yang mengetahui tindakan laki-laki yang pernah mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas) karena kasus perjudian tersebut. Hingga, salah satu anggota keluarganya melihat Sumarji sudah berada di pucuk pohon kelapa.

Advertisement

Sekitar pukul 14.00 WIB Sumarji memanjat pohon kelapa yang berada di belakang rumahnya. Semula tidak ada yang mengetahui tindakan laki-laki yang pernah mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas) karena kasus perjudian tersebut. Hingga, salah satu anggota keluarganya melihat Sumarji sudah berada di pucuk pohon kelapa.

Anggota keluarga yang panik segera meminta pertolongan warga sekitar untuk membujuk Sumarji turun. Warga berdatangan ke lokasi kejadian dan beberapa teman korban sempat ikut membujuk korban untuk turun.

Korban tidak bersedia, bahkan mengancam akan lompat jika ada orang yang berusaha menyusul naik ke pohon kelapa. Kemudian warga menghubungi tim SAR dan Polsek Pengasih untuk membantu.

Advertisement

Sekitar pukul 18.00 WIB, ketika warga sudah kembali pulang ke rumah masing-masing dan hanya ada tim SAR serta polisi yang berjaga, Sumarji pun melompat dari pucuk pohon kelapa. Korban yang tidak sadarkan diri segera dilarikan ke RSUD Wates.

Sudakir, 37, teman korban sekaligus saksi mata, mengungkapkan, Sumarji memiliki riwayat depresi yang muncul saat ia berada di lapas.

“Ketika itu ia, khawatir disiksa di dalam lapas, sehingga muncul ketakutan berlebihan, padahal di dalam lapas juga tidak ada kejadian apa-apa,” ungkapnya.

Advertisement

Ia menuturkan, percobaan bunuh diri juga pernah dilakukan temannya tersebut saat berada di dalam sel.

Dipaparkannya, jika sedang sehat, korban dapat bersosialisasi dengan warga sekitar, namun saat kumat korban hanya diam saja, lebih banyak melamun.

Menurutnya, korban juga sudah mengkonsumsi obat dari dokter untuk meminimalkan gangguan kejiwaannya. Sehari-hari, imbuh Sudakir, korban yang sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak bekerja sebagai peternak ayam.

Advertisement

Petugas SPK Polsek Pengasih Aiptu Landung S mengatakan setelah melompat korban tidak sadar dan langsung dibawa ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan. “Dari keterangan keluarga korban mengidap depresi,” terangnya.

Polisi dan tim SAR, terangnya, sudah berada di lokasi kejadian sejak siang hari dan berusaha membujuk korban untuk turun, namun korban malah mengancam akan terjun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif