News
Rabu, 13 Agustus 2014 - 19:35 WIB

KONFLIK INTERNAL PARTAI GOLKAR : Mau Jadi Oposisi, Golkar Minta Tak Diganggu Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hajriyanto Y. Thohari (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JAKARTA — Langkah politik Partai Golkar makin mengerucut seiring isu konflik internal partai berlambang pohon beringin. Beberapa elite Partai Golkar menyatakan ingin berada di luar pemerintahan yang akan datang agar lebih fokus mempersiapkan Pemilu 2019 (baca: Jika Jokowi Menang, Golkar di Luar Pemerintahan).

“Saya rasa partai Golkar cenderung lebih baik di luar pemerintahan, namun tidak perlu kenes mendeklarasikan sebagai oposisi dan tidak bergabung dengan kelompok oposisi lain,” ujar Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Tohari, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Advertisement

Menurut Hajriyanto Tohari, Partai Golkar tidak perlu merecoki persiapan oleh presiden terpilih yang tengah menyusun kabinet. Sebaliknya pemerintahan Jokowi-JK tidak boleh mengganggu Partai Golkar yang akan melakukan konsolidasi partai.

Gagasan ini sudah dibicarakan Hajriyanto bersama dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, yang segera menemui Jokowi. Ical diminta tegas menjadi oposisi dan hanya melaksanakan fungsi kritis terhadap pemerintah.

Hajriyanto Tohari menambahkan gagasan menjadi oposisi semata-mata untuk mengikuti jejak PDIP yang berhasil memenangkan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 setelah 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Advertisement

Langkah menjadi oposisi dinilai sukses karena pernah dialami oleh Partai Demokrat di Amerika Serikat dan Bharatiya Janata Party (BJP) India. Bahkan Hajriyanto optimistis cukup satu periode menjadi oposisi sudah cukup untuk memenangkan Pemilu 2019.

“PDIP itu bisa menang pileg dan pilpres dua periode oposisi. Kalau di Golkar, satu periode saja cukup untuk menang” jelas kata Hajriyanto.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menuturkan partainya konsisten di koalisi pendukung Prabowo-Hatta. Partai Golkar pun bersiap-siap jadi oposisi.“Kita bergabung dengan koalisi permanen Merah Putih. Karena itu sebagai suatu organisasi bila keputusan sudah diambil, semua orang harus tunduk pada keputusan organisasi,” kata Ical kepada wartawan di Elit Club Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014), seperti dikutip Detik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif