News
Rabu, 13 Agustus 2014 - 09:45 WIB

ISIS DI INDONESIA : Isu ISIS Jangan Bikin Orang Takut Belajar Agama Islam

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abu Muhammad Al Indonesi dalam video ISIS di Indonesia (Courtesy Youtube)

Solopos.com, BENGKULU—Isu mengenai gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Indonesia diharapkan bisa dikelola dengan baik sehingga tidak menyebabkan orang menjadi takut untuk belajar agama Islam.

Hal ini disampaikan ulama sekaligus mantan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2005 – 2010, HM Syamlan. Pihaknya meminta seluruh pihak agar lebih hati-hati memilah agama dengan isu radikal ISIS.

Advertisement

“Jangan sampai isu Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS ini membuat masyarakat takut untuk belajar agama Islam, karena salah pemahaman maupun salah memberikan pemahaman terhadap masyarakat,” kata dia di Bengkulu, seperti dikutip Antara, Rabu (13/8/2014).
Menurut dia, seluruh unsur di daerah hari bijak menyikapi perkembangan isu tersebut agar tidak menciptakan pandangan negatif terhadap orang-orang yang belajar agama.

“Jangan sampai seperti dulu, orang belajar agama langsung dicap teroris, orang pakai jenggot dicap teroris, orang memakai jubah juga dicap teroris, jangan menuduh seseorang menjadi teroris, sesat atau ikut organisasi radikal oleh karena cara mereka berpakaian, tetapi lihat muatan atau misi apa yang dibawa mereka,” ucapnya.

Tuduhan-tuduhan negatif kepada orang yang belajar Islam terbukti membuat masyarakat takut belajar di lembaga pendidikan yang bernuansa Islam terpadu.

Advertisement

“Seperti pada waktu masih hangat-hangatnya isu teroris, bahkan peminat pesantren menjadi lengang, turun drastis sampai angka 50 persen,” kata Syamlan.
Dia mengatakan, menggeneralisasi ajaran agama dengan kegiatan radikal ISIS dapat menciptakan pandangan negatif terhadap Islam.

“Sebab itu kita harus berhati-hati melihat, mana yang ajaran agama mana yang kegiatan radikal, kalau kegiatan radikal, Islam dengan keras menolak, Islam adalah rahmatan lilalamin (rahmat bagi seluruh alam),” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif