Jogja
Rabu, 13 Agustus 2014 - 15:20 WIB

7.900 Penduduk Kulonprogo Masih Buta Aksara

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi membaca buku untuk menghabiskan waktu tanpa kehadiran kekasih di sisi Anda. (magforwomen.com)

Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 7.900-an dari 400.000-an penduduk Kulonprogo masih buta aksara. Ketidakmampuan mereka dalam membaca, menulis, serta berhitung dikhawatirkan dapat mengancam ketahanan berbangsa dan bernegara.

“Dari perkataan saja orang mudah dihasut, apalagi saat ini negara kita sedang mendapat ancaman paham-paham asing yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa,” ujar Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf. Hardian Ahmadi di sela-sela pencanangan program buta aksara 2014 di Balai Desa Gulurejo Kecamatan Lendah, Selasa (12/8/2014) sore.

Advertisement

Dijelaskannya, untuk menekan angka buta huruf, Kodam IV/ Diponegoro yang membawahi wilayah Jateng dan DIY, ikut membantu pemkab di masing-masing daerah melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Bantuan nyata yang diberikan, antara lain, pengiriman tutor, serta pemberian buku. Sebanyak 26 dari 36 Kodim yang berada di bawah Kodam IV/Diponegoro ikut melaksanakan program pengentasan buta aksara.

“Sepuluh kodim yang tidak terlibat karena di daerahnya sudah bebas buta aksara,” imbuh dia.

Dandim 0731 Kulonprogo Letkol Inf. Semuel Jeffersson Aling memaparkan, lokasi pencanangan program pengentasan buta aksara di Kulonprogo tersebar di 12 kecamatan. Program ini berlangsung dari 2014 sampai 2018. Selain menurunkan angka buta huruf di Kulonprogo, program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan jumlah penduduk buta huruf berkisar 2% dari keseluruhan jumlah penduduk di Kulonprogo. Sebagian besar didominasi penduduk usia 50 tahun ke atas. Diakuinya, pemkab juga tidak muluk-muluk untuk menargetkan penduduk bebas buta aksara mencapai 100%. Ia menuturkan, selama ini yang diutamakan dalam program ini adalah penduduk usia produktif yang masih buta aksara karena putus sekolah.

Kendati demikian, ia juga menyambut baik kerjasama dari Kodam IV/Diponegoro yang membantu pengentasan buta aksara untuk penduduk usia lanjut sehingga angka buta aksara di Kulonprogo dapat terus menurun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif