Soloraya
Rabu, 13 Agustus 2014 - 17:00 WIB

LIMBAH PABRIK DI WONOGIRI : Limbah Kayu Lapis Bikin Warga Gatal-gatal dan Sesak Nafas

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas para pekerja membangun pabrik kayu lapis PT Naga Buana di Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, Rabu (13/8/2014). (JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, WONOGIRI—Limbah pabrik kayu lapis PT Naga Buana yang berlokasi di Desa Munjung, Kecamatan Wonogiri, dikeluhkan masyarakat sekitar.

Seorang warga Dusun Ngasinan Wetan, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Ari Tri Wahyono, menyebutkan akibat limbah pabrik tersebut keluarganya menderita penyakit gatal-gatal dan sesak nafas.

Advertisement

PT Naga Buana sendiri dikabarkan belum resmi beroperasi mengolah kayu lapis. Saat ini, baru taraf ujicoba agar para sumber daya manusia (SDM) lebih siap saat resmi dioperasikan pada Desember mendatang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (13/8/2014), debu sisa produksi kayu lapis yang keluar dari cerobong asap masuk ke permukiman penduduk setiap hari. Tak hanya itu, debu limbah tersebut dihirup para warga yang berdomisili di sekitar pabrik.

Imbasnya, dia dan anggota keluarganya menderita penyakit gatal-gatal dan sesak nafas. “Saya dan anggota keluarga menderita sakit gatal-gatal dan sesak nafas lantaran menghirup debu sisa limbah dari cerobong asap,” katanya saat ditemui Solopos.com, di rumahnya.

Advertisement

Ari dan anggota keluarganya langsung memeriksakan diri ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Wonogiri I. Dia juga telah mengadu kepada manajemen pabrik ihwal debu sisa limbah pabrik yang dihirup warga setempat.

Bahkan, Ari telah berkali-kali bertemu dengan manajemen pabrik untuk membahas masalah tersebut.

Dia menuntut agar manajemen pabrik menanggung biaya pengobatan hingga sembuh total. Tak hanya itu, manajemen pabrik diminta mengolah limbah pabrik sehingga tidak beterbangan dan masuk ke permukiman penduduk.

Advertisement

“Jadi tidak hanya saya yang merasakan debu sisa limbah pabrik. Warga setempat di sekitar pabrik juga merasakan hal yang sama,” tandas dia.

Sebenarnya, dia telah melaporkan kasus tersebut ke Kecamatan Wonogiri agar ditindaklanjuti. Namun, pihak kecamatan menyarankan agar kasus itu dirampungkan secara kekeluargaan.

Di sisi lain, Manajer Produksi PT Naga Buana, Danang Indrayana, menyatakan pihaknya telah melakukan mediasi dengan Ari yang difasilitasi kepala desa (Kades) setempat. Hasilnya, biaya pengobatan Ari dan anggota keluarganya ditanggung sepenuhnya oleh pabrik.

Bahkan, Ari langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri untuk mendapatkan pengobatan lanjutan. “Hari ini [kemarin] dibawa ke RSUD Dr SMS Wonogiri. Kami menanggung biaya pengobatan hingga sembuh total,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif