News
Selasa, 12 Agustus 2014 - 10:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Nol Suara Terjadi pada Kedua Capres, Perampokan Sadis Sukoharjo hingga Pengikut Abu Roban Dibekuk di Karanganyar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 12 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (12/8/2014), masih soal sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2014 di MK. KPU menghadirkan saksi yang memaparkan perolehan suara nol didapat oleh kedua pasang capres-cawapres.

Sedangkan kabar kabinet Jokowi-JK masih jadi salah satu pemberitaan utama selain kabar-kabar seputar perampokan sadis di Sukoharjo hingga Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga kasus terorisme, Riyanto, 32, warga Tlogo RT 003/RW 014, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Senin (11/8/2014).

Advertisement

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Selasa, 12 Agustus 2014, berikut;

SENGKETA PILPRES: KPU: Nol Suara Terjadi pada Kedua Capres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak termohon dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilu Presiden (PHPU) 2014 yang disidangkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) memaparkan bahwa perolehan 0 suara terjadi pada kedua pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).

Advertisement

“Perolehan 0 suara bukan hanya terjadi pada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun juga terjadi pada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Seperti halnya di Sumatra dan Papua,” kata komisioner KPU, Ida Budiarti, setelah memberikan keterangan di Gedung MK, Senin (11/8).

Kondisi tersebut membuktikan bahwa demokrasi yang dilaksanakan sudah sesuai dengan konstitusi. Ida memaparkan itu kepada majelis hakim MK atas tudingan perbuatan kecurangan oleh KPU dari tim kuasa hokum pemohon lantaran Prabowo-Hatta mendapatkan 0 suara di sejumlah TPS di Tanah Air.

(Baca Juga: KPU : Nol Suara Terjadi pada Kedua Pasangan Capres, Suara Jokowi-JK Nol di Sampang, Jokowi Duga Ada yang Otak-Atik, Timses Jokowi-JK Kaget Suara di Sampang Nol)

TINDAK KEJAHATAN: Perampok Sadis Gasak Rp162 Juta

Advertisement

Ilustrasi Perampokan Sadis di Sukoharjo (JIBI/Solopos)

Aksi perampokan sadis dengan membacok dan menembak korban terjadi di Sukoharjo, Senin (11/8). Pelaku yang diduga berjumlah empat orang ini membawa kabur uang Rp162 juta.

Korban perampokan bernama A. Yudo Adianto, 35, bendahara SPBU 4457418 Teloyo, Wonosari, Klaten milik Wakil Bupati Klaten, Sri Hartini. Dirinya dirampok saat melintas di dekat Permakaman Pahlawan K.H. Samanhudi di Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin, pukul 11.30 WIB. Kawanan perampok yang bersenjata api (senpi) selain menggondol uang SPBU senilai Rp162 juta juga menembak dan membacok warga Gadungan, Wedi, Klaten itu.

Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, pelaku aksi sesaat sebelum Yudo melintasi jembatan perbatasan Dukuh Banaran-Kampung Kidul Pasar, Kelurahan/Kecamatan Laweyan, Solo. Kejadian bermula saat Yudo mengendarai Honda Legenda berpelat nomor AD 4622 AU dengan membawa uang hasil penjualan bahan bakar minyak (BBM) SPBU tempat dia bekerja senilai Rp162 juta. Uang yang diletakkan dalam tas tersebut sedianya akan dia setorkan ke Bank Bukopin di Solo.

Advertisement

Yudo pergi ke bank melewati Dukuh Banaran. Nahas, sesampainya di dekat Permakaman Pahlawan K.H. Samanhudi, ada dua orang berboncengan menggunakan Honda Megapro berpelat nomor L yang datang dari belakang langsung berupaya merampas tas yang dibawa Yudo. Yudo berusaha mempertahankan tasnya, namun pelaku yang membonceng langsung membacok punggungnya dua kali.

Pembacokan itu membuat Yudo tersungkur. Selanjutnya salah satu pelaku yang sebelumnya belum berhasil menguasai tas mendekati Yudo. Dia langsung ditembak pelaku. Tembakan itu mengenai paha kanannya. Setelah menguasai hasil kejahatan para pelaku kabur ke utara atau ke arah Solo.

(Baca Juga: Karyawan SPBU Klaten Dibacok dan Ditembak, Uang Rp162 Juta Dirampok, SPBU yang Karyawannya Dirampok Ternyata Milik Wabup Klaten)

AKSI TERORISME: Pengikut Abu Roban Dibekuk di Karanganyar

Advertisement

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga kasus terorisme, Riyanto, 32, warga Tlogo RT 003/RW 014, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Senin (11/8). Riyanto diduga kuat merupakan anggota teroris kelompok Abu Roban yang merampok di Kendal beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun Espos, Densus 88 menyergap Riyanto, yang bekerja sebagai penjual siomay di Tawangmangu. Saat ditangkap, Riyanto tidak melawan. Densus 88 menyita barang bukti (BB) di rumah istrinya di Ngargoyoso, seperti satu pucuk senjata merek Brown, 24 peluru, uang tunai senilai Rp7 juta, ponsel, puluhan buku, dan CD. Di antara buku itu berjudul Siapakah Syiah Itu?, Menjadi Salafi Sejati, Jihad dan Keutamannya, Hukuman bagi Penghina Islam, Syiah dan Sunni, Children of Heaven.

”Riyanto ditangkap di jalan [Tawangmangu]. Riyanto sudah lama menjadi target operasi (TO) Densus 88 lantaran terkait dengan jaringan Abu Roban yang terlibat perampokan di Kendal,” tegas Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana, di Berjo, Ngargoyoso, Senin.

PEMERINTAHAN BARU: Jokowi Ingatkan Koalisi Tanpa Syarat

Keinginan calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), agar menteri dalam kabinetnya melepas jabatan dari partai politik (parpol) menuai protes dari partai koalisinya yakni PKB. Jokowi menanggapi perbedaan sikap PKB ini dengan sindiran. Jokowi menegaskan sampai saat ini belum membicarakan masalah menteri.

“Kami belum bicara menteri dan susunan kabinet. Sudah jelas. Apalagi bicara orang, apalagi berbicara jatah. Dulu sudah saya sampaikan, syaratnya itu tanpa syarat. Sudah jelas ta?” kata Jokowi seusai menghadiri perayaan HUT ke-65 Veteran RI di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (11/8). Jokowi juga punya nasihat untuk mitra koalisinya yang tak sependapat dengan dirinya.

Advertisement

”Ya masuk [kabinet] sesuai kompetensinya, masa semuanya mau masuk, kan enggak gitu,” kata Jokowi saat ditanya sikap partai koalisi semestinya. Jokowi tak memungkiri ada parpol yang kaget dengan sikap politiknya. Terutama saat dirinya membentuk Tim Transisi. Namun Jokowi mempersilakan partai koalisi ikut di Tim Transisi namun ada mekanisme seleksinya.

(Baca Juga: PKB Tolak Syarat Menteri Parpol, Ini Sindiran Jokowi, Parpol Tagih Kursi Menteri, Jokowi Harus Tegas!, Parpol Tagih Kursi Menteri, Kabinet Profesional Hanya Mimpi?)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif