Soloraya
Senin, 11 Agustus 2014 - 14:00 WIB

STOK DARAH BOYOLALI : Dua Pekan Pasca Lebaran, Stok Darah Tak Jua Bertambah

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI—Persediaan darah di PMI Boyolali pasca Lebaran masih kritis.

Pantauan Solopos.com, di markas PMI Boyolali, Senin (11/8/2014), persediaan hingga sekitar pukul 11.00 WIB untuk darah A kosong, sedangkan darah B tersedia hanya 1 kantong, darah O sebanyak 2 kantong, dan darah AB juga 2 kantong namun sudah dipesan.

Advertisement

Kondisi tersebut diakui kepala Markas PMI Boyolali, Hartono, ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin.

Diungkapkan dia, menipisnya persediaan darah di PMI sebenarnya mulai terjadi saat bulan Puasa lalu. Hal itu disebabkan berkurangnya partisipasi pendonor rutin, terutama yang muslim, untuk menyumbangkan darah mereka selama Ramadan tersebut.

Advertisement

Diungkapkan dia, menipisnya persediaan darah di PMI sebenarnya mulai terjadi saat bulan Puasa lalu. Hal itu disebabkan berkurangnya partisipasi pendonor rutin, terutama yang muslim, untuk menyumbangkan darah mereka selama Ramadan tersebut.

“Ya karena pendonor rutin yang beragama Islam saat itu sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga tingkat paritisipasinya dalam mendonorkan darah berkurang,” ujar Hartono.

Pasca-Lebaran ini, diakuinya, belum ada peningkatan secara signifikan persediaan darah di PMI. Persediaan darah rata-rata hanya di bawah 30 kantong. Menurut dia, hal itu diduga terjadi lantaran para pendonor masih disibukkan oleh berbagai aktivitas selama perayaan Lebaran tersebut.

Advertisement

Hartono menambahkan sebenarnya PMI sudah mengantisipasi ketersediaan darah, antara lain dengan mengimbau dan menghimpun darah dari berbagai kalangan, seperti pendonor rutin dan juga sukarelawan dari kalangan nonmuslim.

Namun selain tingkat partisipasi pendonor yang menurun tersebut, Hartono mengatakan permintaan darah selama Lebaran juga tinggi.

“Antara persediaan yang masuk dengan permintaan darah, lebih banyak permintaannya, sehingga stok tetap menipis,” tandasnya.

Advertisement

Sehingga untuk mengantisipasi kekosongan darah di PMI, Hartono mengatakan pihaknya mewajibkan penggantian pendonor jika ada permintaan darah.

PMI juga melakukan jemput bola ke berbagai kalangan dan komunitas, khususnya saat ada permintaan darah dari pasien.

“Selain dari pendonor rutin dan sukarelawan, bagi keluarga pasien, diharuskan untuk ikut donor darah sebagai gantinya,” terangnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif