News
Senin, 11 Agustus 2014 - 19:50 WIB

PERAMPOKAN SUKOHARJO : SPBU yang Karyawannya Dirampok Ternyata Milik Wabup Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa lokasi kejadian perampokan terhadap karyawan SPBU Teloyo, Wonosari, Klaten, di Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin (11/8/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Aksi perampokan dengan senjata api (senpi) di Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin (11/8/2014) siang sekitar pukul 11.00 WIB, terhadap karyawan SPBU 4457418, Teloyo, Wonosari, Klaten, mengagetkan banyak orang. Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Sri Hartini, pun tak kalah kaget (baca: Karyawan SPBU Klaten Dibacok dan Ditembak, Rp162 Juta Dirampok). Ada apa?

Ternyata SPBU 4457418 tempat korban bekerja tersebut adalah milik Sri Hartini. Sang Wakil Bupati Klaten tersebut juga mengakui SPBU itu sebagai miliknya dan korban bernama A. Yudo Adianto, 35, adalah karyawannya.

Advertisement

“Uang itu merupakan hasil penjualan BBM [SPBU 4457418 ] selama dua hari, yaitu Sabtu-Minggu [9-10/8/2014] yang akan disetor ke bank,” kata Sri Hartini saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Menurut Sri Hartini, biasanya dia sudah menyiapkan mobil untuk keperluan pengiriman uang SPBU ke bank di Solo. Namun kali ini dia mengaku heran karena Yudo memilih membawa uang ke Solo mengendarai sepeda motor.

A. Yudo Adianto menjadi korban perampokan dalam perjalanan menuju Solo untuk menyetor uang SPBU senilai Rp162 juta ke Bank Bukopin Solo. Namun di tengah perjalanan, sekitar permakaman KH Samanhudi, Banaran, Grogol, Sukoharjo, Yudo dipepet dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor yang akhirnya merampok uang itu.

Advertisement

Punggung Yudo dibacok oleh salah satu perampok yang membuatnya tersungkur dari sepeda motornya. Si perampok juga mengeluarkan senjata api dan menembak paha Yudo. Setelah memastikan korbannya tak berdaya, si perampok mengambil tas berisi uang tunai Rp162 juta itu.

Hingga berita ini ditulis, polisi belum menemukan para perampok dan identitasnya. Diketahui, perampok yang beraksi berjumlah empat orang. Dua orang bertugas memepet korban dan mengambil uang, dan dua orang lainnya sudah siap menunggu di sebelah utara untuk melarikan uang yang telah dirampok.

“Polisi masih menyelidiki. Dari olah TKP, kami menemukan satu buah proyektil dan sepeda motor korban,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Andi Rifa’i. Kapolres juga menyayangkan korban tidak menggunakan jasa pengawalan polisi saat membawa uang berjumlah besar. “Padahal pengawalan polisi itu gratis,” imbuhnya.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Satlantas Polres Solo yang berpatroli tak jauh dari lokasi kejadian juga sudah bertindak. Polisi bernama Aipda Sutana itu berupaya mencegah perampokan dengan menendang anggota komplotan yang menunggu rekannya tak jauh dari lokasi penembakan. Namun si perampok yang memegang senjata api (senpi) melepaskan tembakan peringatan. Padahal, polisi tersebut tak membawa senjata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif