SOLOPOS.COM - Lantai bawah Pasar Burung Depok, Jumat (8/8/2014) (A. Nindya Paramita/JIBI/Solopos.com)
Solopos.com, SOLO — Taman Pasar Burung dan Ikan Hias Depok, Solo, Jawa Tengah menjual beraneka binatang peliharaan dan perlengkapannya. Berminat membeli hewan piaraan dengan harga murah? Pasar ini salah satu pilihan yang patut Anda perhitungkan!
“Pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an ini merupakan sentra pasar burung terbesar di Jawa Tengah,” klaim Suwarjono, 47, Ketua Ikatan Keluarga Pedagang Burung Surakarta (IKPBS), kala dijumpai Solopos.com, Selasa (5/8/2014).
Meskipun orang mengenal Pasar Depok sebagai pasar burung, nyatanya pasar ini tidak hanya menjual unggas. Dengan berkunjung ke Pasar Burung Depok, Anda dapat menjumpai berbagai jenis hewan piaraan. Selain unggas, ada pula hewan mamalia, reptil, juga ikan hias.
Pasar Burung Depok juga menjadi salah satu terminal transaksi hewan peliharaan dari berbagai daerah Indonesia di Jawa Tengah. Alhasil, Anda bakal banyak menemui aneka binatang piaraan yang unik dan menarik.
Pasar Burung Depok juga menjadi salah satu terminal transaksi hewan peliharaan dari berbagai daerah Indonesia di Jawa Tengah. Alhasil, Anda bakal banyak menemui aneka binatang piaraan yang unik dan menarik.
Tidak Dilindungi
Warjo mengklaim bahwa tidak ada pedagang Pasar Depok yang menjual satwa langka dan dilindungi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah, seperti Pasal 21 UU No 5/1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, ataupun Peraturan Pemerintah No 7/1999 mengenai Penangkaran Satwa yang Dilindungi. Sebab, lanjut dia, pihak pengelola pasar dan paguyuban sudah memberikan peringatan dan peraturan mengenai hal tersebut.
Masih menurut Warjo, para pedagang yang melanggar ketentuan itu akan dikeluarkan dari paguyuban.
Aan, 36, salah seorang pengepul burung terbesar di Pasar Burung Depok menuturkan pasar burung ini ramai dikunjungi oleh para pembeli yang membeli komoditas hewan peliharaan itu dalam partai besar maupun eceran. Bukan hanya pedagang dari Soloraya melainkan juga pedagang dari luar kota, seperti Jakarta, Surabaya, Pati, Jogja, Bandung.
Ia mengaku mendapatkan pesanan pedagang dari luar kota, saat ditemui Solopos.com, Kamis (7/8/2014). “Saya biasa ambil dari sini [Pasar Burung Depok], banyak pilihan burung seperti lovebird, kecial kombo, pleci, kenari, jalak, perkutut, dan lain-lain,” tutur Pujo, 45, saat ditemui Solopos.com, Jumat (8/8/2014).
Di Pasar Burung Depok, lanjut dia, harganya masih bisa ditawar murah dan bersahabat. Bukan hanya soal harga, tetapi pilihan burung pun banyak.
Pengunjung dapat membeli kebutuhan dan perlengkapan burung dan unggas di sisi kanan pasar. Mulai dari pakan burung, sangkar, kayu, wadah pakan atau minum burung, kerudung sangkar, dan aneka aksesori lainnya. Selain burung, mamalia pun dijual di Pasar Burung Depok.
Memang tidak banyak koleksi mamalia di pasar itu, hanya sebagian kecil saja pedagang yang menawarkan komoditas itu. Menurut Roy, salah seorang pedagang mamalia, harga jual mamalia di pasar dibandingkan dengan pet shop mencapai dua kali lipatnya.
Namun sangat disayangkan saat Solopos.com berkeliling pasar, beberapa pedagang mengungkapkan sudah tidak ada pedagang yang menjual reptil. Menurut salah seorang pedagang ada yang tutup karena kontraknya habis. Ada juga yang mengatakan berpindah tempat. (A.Nindya Paramita/JIBI/Solopos)